BAB I
LATAR BELAKANG
Semasa hidup nabi mohammad saw ummat islam
berada dalam keadaan tentram dan aman.
Semua permasalahan bias diatasi karna nabi mohammad berada ditengah
tengah ummat isalam, untuk menjelaskan semua permasalahan yang ada dalam ummat
islam pada saat itu baik urusan dunia maupun agama. Ummat islam berada dalam
puncak kejayaannya , ummat islam tidak pernah meninggalkan
bentengnyamengalihkan pandangan dan fikirannya terhadap sesuatu yang bukan
kepentingan agama, tidak dapat sedikitpun unsure unsure yang mengacaukan atau
penyimpangan dari jalan yang ditetapkan rasul.
Mulailah perselisihan perselisihan ada
setelah wafatnya rasul, dan permasalahan-permasalahan yang belum dialami
sebelumnya. Sedangkan untuk tempat bertanya atau tokoh yang dapat menyelesaikan
masalah didalqm tengah-tengah ummat islam , berbeda sekali semasa nabi hidup
mengembalikan masalah-masalah yang sukar kepadanya dan rasul memutuskan dengan
tepat dan memuaskan hati ummat islam
Almidi seorang ahli sejarah, mengatakan
perkembangan aliran-aliran dalam islam dimasa wafatnya rasul, ummat islam masih
bersatu dan mempunyai arah yang satu. Hanya beberapa orang saja yang
menyeleweng yang menyembunyikan kenunafikannya dan menyatakan kesetiaannya .
Kemudian timbullah khilafah, terutama dalam
soal-soal ijtihad, yang tidak mengakibatkan binasanya iman atau kafirnya
seseorang. Sedangkan tujuan ijtihad untuk menegakkan si’ar agama dan menguatkan
aturan aturan syara’. Misalnya sebagai berikut:
1. Khilafah terjadi dikala nabi sedang sakit
yang mengakibatka wafatnya nabi menyuruh
seorang sahabat yang hadir menunggu beliau untuk mengambil sepotong kertas guna
menulis fatwa-fatwa yang akan ditinggalkan untuk ummatnya, aka tetapi nabi
tidak jadi menulis fatwanya itu .
2. Khilafah dikalangan pertahanan yang
dipimpin ushamah. Karna parasahabat berpendapat jangan dulu mengikuti usamah,
dan suruh menunggu nabi yang sedang sakit.
3. Khilafah dikalangan sahabat tentang
wafatnya nabi, sehingga umar berkata : siapa yang berani mengatakan mohammad
wafat, akan kupancung batang lehernya dengan pedangku ini. Lalu datanglah abu
bakardan berkata. Siapa diantara kamu yang
menyembah Muhammad, maka sesungguhnya mohammad telah wafat. Siapa yang
telah menyembah tuhan Muhammad maka tuhannya itulah yang abadi.
4. Khilafah para sahabat tentang dimana nabi
akan dimakamkan ada yang mengatakan timekah, ada yang mengatakan dimadinah dan
ada yang mengatakan dibaitul maqdis. Maka sepakatlah para sahabat nabi idmakamkan
dikamar iya meninggal.
5. Khilafah tentang pengganti rasul dan
kemudian abu bakar yang menjadi khalifah.
6. Khilafah terhadap sikap memerangi orang
yang enggan membayar zakat.
7. Khilafah tentang penetapan umar sebagai
pengganti abu bakar, kemudian dari umar
kepada kepad usman dan kemudian pada zaman ali sebagai khalifah .
Boleh dibilang perselisihan-perselisihan
dimulai semenjak Muhammad wafat, dan puncaknya saat ali menjadi khalifah .
banyak sekali fitnah yang terdapat ditengah-tengah ummat islam yang
mengakibatkan peperangan sesama ummat islam.
Perang jamal peperangan antara tentara
saidina ali dan tentara aisyah, kemudia perang sifin peperangan tentara ali dan
tentara mu’awiyah.
Demikianlah khilafah bertumbuh sedikit demi
sedikit dikalangan ummat islam hingga
sekarang, dimna permasalahan agamdan keduniaan, dan banyak sekali perbedaan
pendapat dikalangan ulam terutama dalam masalah fiqh.
perpecahan tersebut sesuai dengan apa yang
dikatakan rasulullah bahwa ummat islam akan terpecah mejadi tujuh puluh
golongan dan hanya satu yang akan selamat, yaitu yang berpegang tegu kepada
Al-qu’an dan sunnah.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Aliran kalam
perpecahan kaum muslimin boleh dikatakan
semenjak wafatnya nabi muhammad saw akan tetapi yang menjadi puncak dalam
perpecahan ummat islam ketika ali bin abi thalib dimana terjadinya peperangan
antara ali dan aisyah kemudian ali dan mu’awiyah. Maka timbullah aliran-aliran
yang mereka berbeda dalam menghukumi pelaku dosa besa. Aliaran-aliran tersebut
ialah:
1. Khawarij
Secara etimologis kata khwarij berasal dari
bahasa arab kharaja yang artinya keluar. Nama ini diberikan kepada hkawarij
karna mereka keluar dari barisan ali. Adapun yang dimaksud khawarij dalam
terminology adalah suatu sakte atau kelompok aliran pengikut ali bin abu thalib
yang keluar meninggalkan barisan karna ketidak sepakatan terhadap keputusan
tahkim dalam perang siffin pada tahun 37 H/648 M, khawarij memang berasal dari kelompok ali yang
menolak terhadp tahkim didaumatul jaddal akan tetapi khawarij memusuhi Ali dan
mu’awiyah.
Sedangkan ajaran khawarij bersifat politis,
yang muncul dari kancah pertentangan tentang kepemimpinan. Karena dalam islam
kekuasaan politik dan agama (teologi) takterpisahkan, maka khawarijpun bersifat teologis. Sedangkan
ajaran khawarij dikelompokkan menjadi dua:
a. Ajaran pokok khawarij dibidang politik
bersifat demokratis bahwa kepemimpinan haruslah diadakan dengan pilihan umum
secara bebas dan sah yang diukuti oleh seluruh ummat islam dan bahwa yang
berhak menduduki jabatan bukan hanya terbatas kepada keturunan qurais akan
tetapi semua ummat islam berhak menjadi khalifah.
b. Ajaran pokok khawarij dibidang teologi yang
berpendapat bahwa orang yang melakukan dosa tidak pandang dosa apapun (kecil
maupun besar) termasuk mereka pandang salah, dan menghukuminya sebagai orang
kafir.
2. Syi’ah
Kata syi’ah berasal dari kata sya’ah,
syiya’ah (bahasa arab) yang berarti mengikuti. Kemudian kata syi’ah diletakkan
secara khusus kepada para pengikut ala
bib abi thalib.
kolompok syi’ah lahir paska perundingan
antara pihak pasukan khalifah ali dengan mu’awiyah disiffin, yang disebut
peristiwa tahkim maka muncullah aliran syi’ah yang berpendiria bahwa
seharusnya ali sebagai khalifah setelah
wafatnya rasulullah saw. Tidak seorangpun yang berhak memegang kekhalifahan
kecuali dari keturunan ali jadi jika ada yang mengambil kekuasaan ini berarti
ia merampas hak kekuasaan. Kekhalifahan tidak shah.
3. Al-murji’ah
Murji’ah adalah kelompok yang
mengesampingkan atau memisahkan amal dari keimanan, sehingga kata paham ini
suatu kemaksiatan tidak mengurangi keimanan seseorang. faham murji’ah ialah
bahwa orang yang sudah mukmin kemusian
melakukan dosa besar hingga matinya tidak jga taubat tidak dapat dihukumi
sekarang, dan kembalikan kepada Allah. Karna menurut mereka tidak memberikan
bekas dan memudaratkan perbuatan maksiat itu terhadap keimanan demikian juga
kebalikannya. Maka golongan ini tidak mau mengatakan kafir orang yang telah
melakukan dosa besar sebesar apapun kemaksiatan yang ia lakukan selama ia
menganut agama islam dan mengucapkan dua kalimat syahadah maka ia masih
dikatakan mukmin.
4. jabariyah
jabariyah berasal dari kata jabar yang
berarti memaksa dan mengharuskan melakukan sesuatu maksudnya menolak adanya
perbuatan dari manusia dan menyandrkan semua perbuatan kepada Allah Bahwa
manusia tidak mempunyai ikhtiar sedikitpun
dalam perbuatanya. Mereka juga berpendapat bahwasanya Al-Qur’an adalah
makhluk Allah yang dibuat (Artinya hadits baru)terhadap Allah bahwa Allah itu
tidak sekali-kali akan terlihat oleh hambanya meski diakhirat nanti. Tentang
surge dan neraka kelak sesudah manusia masuk kedalamnya setelah merasakan
betapa nikmatnya surga dan bagai mana azabnya neraka maka lenyaplah surge na
neraka.
5. Qadariyah
Qadariyah berasal dari bahasa arab yang
artinya kemampuan dan kemampuan. Sedangkan menurut pengertian terminology
adalah suatu aliran yang percaya bahwa segala perbutan manusia tidak dari tuhan. Kata aliran ini bahwa
setiap manusia adalah pencipta bagi perbuatanya
maksudnya manusia merdeka dan bebas dalam menentukan perjalanan hidupnya.
6. Mu’tajilah
Secara
harfiyah kata mu’tajilah berasal dari I’tazala yang berarti berpisah atau
memisahkan diri dan golongan ini berpendapat bahwa pelaku dosa besar itu ada
didua tempat yakni diantara iman dan kufr.golongan ini juga berpendapat bahwa
Allah tidak mempunyai sifat dalam artisifat mempunyai wujud diluar zat tuhan.
7.
Ahlu sunnah wal jama’ah
Ahlu sunnah wal
jama’ah terbentuk akibat dari adanya penentangan terhadap aliran Muktazilah
oleh orang Muktazilah itu sendiri, mereka adalah Abu al-Hasan, Ali bin Isma’il
bin Abi basyar ishak bin Salim bin isma’il bin abd Allah bin Musa bin Bilal bin
Abi burdah amr bin Abi musa al-asy’ari. Imam al-asy’ari (260-324 H), menurut
Abubakar isma’il al-Qairawani adalah seorang penganut Muktazilah selama 40
tahun kemudian ia menyatakan keluar dari Muktazilah. setelah itu ia
mengembangkan ajaran yang merupakan counter terhadap gagasan –gagasan
Muktazilah Ajaran pokok Ahlu sunnah wal jama’ah tidak sepenuhnya sejalan dengan
gagasan Imam al-asy’ari. Para pelanjutnya antara lain Imam abu manshur
al-maturidi yang kemudian mendirikan aliran Maturidiyyah yang ajarannya lebih
dekat dengan muktazilah. Imam al- maturidi pun memiliki pengikut yaitu
al-bazdawi yang pemikirannya tidak selamanya sejalan dengan gagasan gurunya.
Oleh karena itu para ahli menjelaskan bahwa maturidiah terbagi menjadi dua
golongan: 1. golongan Maturidiah Samarkand, yaitu para pengikut Imam
al-maturidi dan 2. golongan Maturidiah Bukhara,yaitu para pengikut Imam
al-bazdawi yang tampaknya lebih dekat dengan ajaran al-asy’ari.Salafi. Aliran
ini tidak selamanya sejalan dengan gagasan-gagasan imam al-asy’ari, terutama
karena aliran ahu sunnah wal jama’ah menggunakan logika (manthiq) dalam
menjelaskan teologi, sedangkan aliran salafi menghendaki teologi apa adanya
tanpa dimasuki oleh unsur ra’yu. aliran ini dikemukakan oleh Ibnu taimiah.
B.
Aliran Fiqh
Benih
mazhab sudah muncul semenjak masa para sahabat hingga pada masa para tabi’in.diawal
abad kedua hingga abad ke empat H. muncul tiga belas mujtahid yang mzjhabnya
dibukukan dan diikuti pendapatnya. Ilmu fiqh baru muncul pada abat satu sampai
abad kedua H. yaitu pada masa khalifah usman bin affan dengan bertebarannya
para sahabat diberbagai daerah muncullah berbagai fatwa yang disesuaikan dengan
kondisi daerah masing-masing tetapi menjadi puncaknya pada priode tabi’in tabi’in pada abad kedua
hijriyah dengan munculnya para mujtahid, terbukanya pembahasan dan adanya
perdebatan tentang hokum-hukum syar’i. Kemunculan aliran fiqh diawali oleh
adanya ijtihad para ulama terdahulu, yang mereka berbeda dalam menetapkan hukum
syara’ dalam setiap permasalahan. Akan
tetapi mereka tetap merujuk kepada Al-Qur’an dan Hadits, hanya pemahaman mereka
yang berbeda dalam memahami hukum-hukum islam. Sebagai man yang kiata ketahui
ada empat mazdhab yang fiqh yang terkenal dalam islam sebagai man yang kami
sebutkan dibawah ini:
1. Hanafi : Madzhab fiqh yang dinisbatkan
kepada Imam Abu Hanifah (Tahun 80 – 150 H).
Dasar-dasar madzhab ini adalah Al-Qur’an, sunnah shahih, fatwa-fatwa
sahabat, qiyas.
2. Maliki : Madzhab fiqh yang dinisbatkan
kepada Imam Malik Bin Anas (Tahun 93 – 179 H.).
Dasar-dasar madzhab ini adalah kitabullah, sunnah Rasul, ijma’ ahli
Madinah, qiyas.
3. Syafi’I : Madzhab fiqh yang dinisbatkan
kepada Imam Abu ‘Abdillah Muhammad Bin Idris “Abbas Bin Usman Bin Asy-Syafi’I
al-Mutlabi (Tahun 150 – 204 H.).
Dasar-dasar madzhab ini adalah dzahir Al-Qur’an selama belum ada dalil
yang menegaskan, sunnah shahih, ijma’, qiyas.
4. Hanbali : Madzhab fiqh yang dinisbatkan
kepada Imam Ahmad ibnu Hanbal( Tahun 164 – 241 H.) .
Dasar-dasar madzhab ini adalah Al-Qur’an dan hadits marfu’, fatwa-fatwa
para sahabat, fatwa sahabat yang lebih mendekati, Al-Qur’an dan Sunnah bila fatwa-fatwa
itu berlawanan, hadits mursal dan hadits da’if bila tiga yang disebut
sebelumnya tidak didapati, dan yang terakhir adalah qiyas.
C.
Aliran Filsafat
Banyak
dikalangan muslim para teolog yang kaya dengan wawasan pengetahuan ilmu dan
filsafat.
1. Al-Kindi :
a. Filsafat
haruslah diterima sebagai bagian dari peradaban islam, karena kedudukan
filsafat penting.
b. Alam ini adalah
illat-nya. Alam itu tidak mempunyai asal. Kemudian menjadi ada karena
diciptakan.
c. Tuhan adalah wujud yang haq (benar).
2. Al-Farabi :
Abu Nashr Muhammad alFarabi
lahir diwasij sebuah desa difaab pada 257 H. (870 M) ia berasal dari turki dan
ayah adalah seorang jendral Al-farabi sendiri pernah jadi hakim ia belajar
kebagdad pusat ilmu pengetahuan waktu
itu dan tinggal dibaghdad selam 20 tahun kemudian ia keellepo dan tinggal
diistana saif Ad-dullah guna memusatkan perhatian pada ilmu filsafat
Bagi Al-farabi sendiri filsafat
mencakup matematika dan matematika sendiri bercabang pada ilmu-ilmu yang lain
sebagai mana ilmu itu berlanjut kepada metafisika menurut Al-farabi bagian
metafisika secara lengkap dipaparkan oleh aristoteles dalam metapsycish yang
sering diacu dalam sumber sumber arab sebagai book ofletters terdiri atas
bagian yaitu:
1.
Menelaah yang ada jauh keberadaannya atas antologi.
2.
Menelaah beberapa qaidah sebagai
pembuktian yang umum dala logika. Matematik dan fisika atas etimologi.
Menelaah apa
dan bagaimana “ sustansi-substansi mujarad (immaterial) yang berjenjang ini
menanjak dari yang terendah sampai yang ketinggi dan berpuncak pada wujud yang
sempurna. Dan tak ada yang lebih sempurna dari apa yang telah ada.
Tuhan adalah
wujud yang sempurna, ada tanpa suatu sebab, kalau ada sebab baginya, maka
adanya tuhan tidak sempurna lagi. Berarti adanya tuhan bergantung kepada sebab
yang lain, karena itu ia adalah substansi yang azali, yang ada dari semula dan
selalu ada, substansi itu sendiri telah cukup jadi sebab bagi kabadian
wujudnya. Al-farabi dalam metafisika nya tentang ketuhanan hendak menunjukkan
keesaan tuhan, juga dijelaskan pula mengenai kesatuan antara sifat dan zat
(substansi) Tuhan, sifat Tuhan tidak berbeda dari zat Nya, karena Tuhan adalah
tunggal.
Tentang
penciptaan alam al-farabi cenderung memahami bahwa alam tercipta melalui proses
emanasi sejak jaman azali, sehingga tergambar bahwa penciptaa alam oleh tuhann
dari tidak ada menjadi ada, menurut al-farabi,hanya Tuhan saja yang ada dengan
sendirinya tanpa sebab dari luar dirinya. Karena itu ia disebut WAJB AL-WUJJUD
U ZATIH.
3.Al-Razi
Nama lengkapnya adalah Abu Bakar Muhammad Ibnu Zakaria al-Razi, hidup pada
250-313 H/864-925 M. Ia lahir,dewasa dan wafat di Ray, dekat teheran persia.
Al-Razi sangat luas ilmunya, cabang-cabang ilmu pengetahuan yang pernah
dipelajari ialah filsafat, kedokteran, astronomi,kimia, sastra dan logika.
Dengan demikian tidak mengherankan apabila ia dikenal sebagai seorang yang ahli
dalam medis, filsafat, dan kimia, di bidang kedokteran al-razi cukup terkenel,
karena karanganya di idang kedokteran menjadi buku pedoman atau sebagai buku
pedoman atau sebagai buku teks kalangan kedokteran.
Persoalan metafisika yang di bahas oleh al-razi seperti halnya yang ada pada
filsafat yunani kuno yaitu tentang adanya lima prinsip yang kekal yaitu:
tuhan, jiwa unfersal, materi pertama, ruang absolut, dan zaman absolute.
Tuhan menciptakan manusia ddengan substansi ketuhananya kemudian akal, akal
berfumgsi menyadarkan manusia bahwa dunia yang di hadapi sekarang ini bukanlah
dunia yang sebenarnya, dunia yang sebenarnya itu dapat di capai dengan
berilsafat. Dalam karya tulis al-razi, al-tibb al-ruhani (kedokteran jiwa)
tampak jelas bahwa ia sangat tinggi menghargai akal,dikatakanya bahwa akal
adalah karena terbesar dari tuhan bagi manusia.
4.Ikhwan
Al-Safa’
Setelah wafatnya al-Farabi, muncullah kalangan kelompok muslim yang menyebutkan
dirimereka sendiri dengan nama ikhwan al-safa’ yang berarti saudara-saudara (yang
mementingkan kesucian batin atau jiwa), mereka berhasil menghasilkan karya
ensiklopedi tentang ilmu pengetahuan dan filsafat yang dikenal
dengan judul Rasa’il Ikwan al-safa’, terdiri dari 52 risalah yang dapat dibagi
kedalam empat kelompok, yatu bidang matematika, fisika, risalah yang bisa
berbicara tentang jiwa manusia dan kelompok risalah yang mengkaji
masalah-masalah metafisika lain nya seperti tenteng tuhan, malaikat, jin, dan
setan.
Identitas para pemuka mereka tidak terang karena mereka bersama para
anggota mereka mamang merahasiakan diri, menurut informasi al-sifstani para
pemuka mereka adalah abu sulaiman al-busti, abu al-hasan al-zanjani, abu ahmad
al-nahrajuri, pusat kegiatan mereka adalah abu sulaiman al-busti, abu al-hasan
al-zanjani, abu ahmad al-nahrajuri, pusat kegiatan mereka adalah kota basrah,
sedang di baghdad juga terdapat cabang dari kelompok rahasia itu,
jamaa’at ikwan al safa’ terdiri dari empat kelompok yaitu al-ikhwan
al-abrar al-ruhama,al-ikhwan al-akhyar al-fulada, al-ikhwan al-fudala al-kiram,
kelompok elit yang hati mereka telah terbuka dan menyaksikan kebenaran
dengan mata hati.
Ikhwan al-Safa’ membagi pengetahuan kepada tiga kelompok yaitu: pengetahuan
adab/ssastra, pengetahuan syari’ah, pengetahuan falsafat, dan pengetahuan
filsafat mereka dibagi menjadi empat bagian yaitu: pengetahuanmatematika,
pengetahuan logika, pengetahuan fisika, dan pengetahuan ilahiah, metafisika.
Filsafat meurut mereka memiliki tiga taraf yaitu: 1) taraf pemulaan, yakni
mencintai pengetahuan, 2) taraf pertengahan yakni pengetahuan hakikat dari
segala yang ada yang sejauh kemampuan manusia, 3) taraf akhir yakni berbicara
dan meramal sesuatu sesuai dengan pengetahuan mengenai alam Ikhwan al-Safa’
juga meganut paham penciptaan alam dan tuhan melalui cara emanasi.
5.
Ibnu Maskawaih
Ibnu Maskawaih dilahirkan di Ray (sekarang tenaran) nama lengkapnya abu
ali ahmad ibnu muhammad ibnu maskawaih , ia belajar dan mematangkan
pengetahuanya di bagdad. Menurut ibnu maskawaih untuk membuktikan tuhan itu
dengan pengenalan, jadi tidak dengan malalui rasional. Sebab pengenalan selain
di dapat secara rasional juga dapat dengan melalui pengayatan yang berupa
pengayatan yang berupa penggalan kejiwaan. Sebagai bukti adanya tuan ialah
gerak-gerak yang lain itu timbulnya dari sumber gerak, sedangkan sumber gerak
itu timbul sendiri, adapun menutu teori pembahasan lam ialah tiap-tiap bentuk
berubah pasti diganti dengan bentuk yang lain.
Tentang jiwa manusia dan akhlak ibnu maskawih menyatakan bahwa tujuan nya untuk
menulis itu adalah agar kita berhasil embangun bagi jiwa-jiwa kita suatu
akhlak, dengan akhlak itu muncul dari diri kita dengan mudah tanpa di buat-buat
perbuatan yang indah. Bagi nya jiwa itu berasal dari akal aktif,jiwa bersiifat
rohani, karena itu jiwa mampu menerima hal-hal yang bertentangan, sedangkan
panca indra hanya dapat menangkap sesuatu itu sudah menempel pada benda.
6.
Ibnu sina
Ar-rais al-husain bin abdullah bin ali al-hamadani di lahirkan pada tahun 980 M
di sebuah desa bernama afshanah. 12 dekat bukahara yang saat ini terletak di
pinggiran selatan rusia, ibnu sina adalah filosof dan ahli kedokteran muslim
paling populer sampai saat ini di dunia barat, ibnu sina dikenal dengan sebutan
Avicenna.
Sebagai seorang metafisikus islam, Ibnu sina
berpendapat bahwa antara jiwa dan badan memiliki perbedaan. Pengenalan dan
perasaan manusia terhadap jiwa bersifat langsung, karena pemikiran tidak
memerlukan perantara didalam mengenal dirinya. Ibnu sina seperti halnya
al-farabi berpendapat bahwa jiwa adalah wujud rohani (imateri) yang berada
dalam tubuh, wujud imateri yang tidak berada atau tidak langsung mengendalikan
tubuh disebut akal. Dengan demikian, jiwa manusia adalah wujud imateri yang
berada dalam tubuh manusia.jiwa itulah yang menjadi sebab hidup, penggerak dan
pengendali tubuh, ibnusian juga menjelaskan tiga macam jiwa dibumi yaitu: jiwa
tumbuh-tumbuhan, jiwa binatang, jiwa manusia,pada jiwa tumbuh-tumbuhan terdapat
potensi makan, potensi menumbuhkan, potensi mengembang biakkan. Pada jiwa
binatang, selain jiwa yang baru disebutkannya juga terdapat potensi
menggerakkan dan potensi menangkap, potensi khayal dan sebagainya.
Pada jiwa manusia, selain semua potensi yang telah
disebutkan di atas juga terdapat potensi berpikir peraktis dan berpikir
teoritis, kemampuan teoritis ini pada taraf potensi disebut akal material dan
setelah berkembang pada berikut nya disebut akal makalah.
7.
Al-Gazali
Al-Gazali hidup dari tahun 450 H / 105 M sampai dengan tahun 505 H / 1111 M.
Ialahir di desa Gazaleh dekat Tus. Ia belajar di Tus jurtan, di nisyapur,
dinisyapur inilah ia dalam usia 20-28 tahun berguru dan bergaul dengan imam
al-juwaini, di Baghdad ia menjadi guru besar madrasah izamiah Baghdad, di
Baghdad pula lah ia berupaya mempelajari filsafat dan menunjukkan pemahamannya
tentang filsafat dengan menulis buku ‘’ Maqa sid al-falaisfah’’, serta kemudian
menunjukkan kemampuannya mengkritis argument-argumen kaum filosofis.
Tiga pendapat filosofmuslim yang dikufurkan al-Gajali yang tertuan dalam
bukunya “tahafut al-falasifah” , yakni bahwa alam itu azali atau qadim,
pendapat bahwa tuhan tidak mengetahui juz iyyat, lalu iya juga mengkufurkan
paham yang mengingkari adanya kebangkitan tubuh di akhirat, itu berarti bahwa
siapa saja yang menganut, salah satu dari tiga faham tersebut menurut al-Gazali
jatuh kedalam kekafiran. Untuk paham yang pertama tentang paham qadim nyah alam
menurutnya bila alam dikatakan qadim maka mustahil dapat dibayangkan bahwa alam
itu diciptakan oleh tuhan. Jadi paham qadim nya alam membawa kepada
kesimpulan bahwa alam itu ada dengan sendirinya. Kedua tentang paham bahwa
Tuhan tidak mengetahui juzz’iyyat. paham bahwa Tuhan tidak mengetahui juzz’iyyat
bukanlah paham yang dianut oleh filosof muslim tapi paham ini dianut oleh
Aristoteles, menurut al-Gazali tuhan mengetahui hal-hal juz’i itu dengan
pengetahuannya tidak berubah, dan ini dapat dipahami seperti tidak berubahnya
pengetahuan tetapi sebab-sebab yang bersifat umum, atau dapat dipahami dengan
pengertian bahwa tuhan telah mengetahui hal-hal yang juz’i. Ketiga
tentang paham pengingkaran kebangkitan jasmani didalam kubur. menurut al-Gazali
gambaran al-qur’an dan hadist tentang akhirat bukan mengacu pada kehidupan yang
bersifat rohani saja, tapi pada jasmani juga, jasad-jasad dibangkitkan dan
disatukan dengan jiwa-jiwa manusia yang perna hidup didunia, untuk merasakan
nikmat surgawi yang bersifat rohani -jasmani dan merasakan azab neraka yang
juga bersifat rohani –jasmani.
D. Aliran
Metafisika
Metafisika adalah cabang filsafat yang
mempelajari penjelasan asal atau hakekat objek (fisik) di dunia. Metafisika
adalah studi keberadaan atau realitas. Cabang utama metafisika adalah ontology.
Ahli metafisika juga berupaya memperjelas pemikiran-pemikiran manusia mengenai
dunia.
Penggunaan istilah metafisika telah berkembang
untuk merujuk pada hal-hal yang di luar dunia fisik.
Adapun aliran-aliran metafisika adalah sebagai
berikut:
1)
Super
naturalism (Hal-hal ghaib)
2)
Naturalisme
(alami)
3)
Monisme
(esa/satu)
4)
Dualisme
(dua)
5)
Pluralisme
(banyak)
6)
Spiritualisme
7)
Materialisme
8)
Indeterminisme
E. Aliran Theosofi
Theosofi,
yaitu suatu paham yang beranggapan bahwa semua agama sama benar dan menuju pada
Tuhan yang sama. Secara terminologi, Theosofi berasal dari kata Theos (Tuhan)
dan Sophia (bijaksana), arti Tuhan dalam pemahaman Theosofi bukanlah “Satu”,
tetapi segala hal yang dianggap “Tuhan”. Oleh karena itu, Tuhan dalam pemahaman
Theosofi beragam bentuknya, tergantung masing-masing penganutnya.
Perkumpulan
Theosofi (Theosophical Society) didirikan pertama kali di New York
pada tahun 1875 oleh sekelompok orang yang terlibat aktif mempelajari
kepercayaan-kepercayaan dan tradisi-tradisi kuno dalam okultisme, mistisisme,
dan kabbalah. Pendiri dan tokoh sentral Theosofi adalah Helena Petrovna
Blavatsky (1831-1891), seorang perempuan aristokrat Rusia berdarah Yahudi yang
dijuluki oleh para pengikutnya sebagai “mother of new age movement”
atau “founder of occult fraternities” (Pendiri Persaudaraan Okultis).
Tokoh-tokoh lain yang terkenal dalam Theosofi Internasional adalah Henry Steel
Olcott (1832-1907), Annie Besant (1847-1933), dan Charles Webster
Leadbeater (1847-1934).
Sebelum secara
resmi diakui sebagai cabang dari Perhimpunan Theosofi Internasional, keberadaan
organisasi ini di Nusantara secara tidak resmi sudah terlihat dengan
berdirinya The Pekalongan Theosophical Society (Masyarakat
Theosofi Pekalongan) pada 1881. Keberadaan kelompok ini pada saat itu sudah
mendapat penolakan dari umat Islam setempat karena dianggap menyebarkan paham
mistis, kebatinan, dan sihir.
Lalu, pada
1901, dibuka loge Theosofi pertama di Semarang, di bawah pimpinan D.G van
Niewenhoven Helbach. Periode selanjutnya, pada 1909 berdiri Nederlandsche
Indie Onder Afdeling der Nederland Afdeling van de Theosofische Vereniging (NIONATV)
atau Perhimpunan Theosofi di Hindia Belanda yang berada dalam wilayah
kepengurusan Theosofi di Belanda, dan kemudian pada 1912 berubah menjadi Nederlandsche
Indische Theosofische Vereniging (NITV) atau Theosofi Cabang Hindia
Belanda, yang berdiri sendiri dan diakui secara resmi oleh markas Theosofi
pusat sebagai cabang ke-20, dengan ketuanya Dirk van Hinloopen Labberton.
Theosofi
kemudian menyebarkan ajaran-ajarannya dengan mendirikan loge-loge di berbagai
daerah di Pulau Jawa dan mencetak media massa, seperti Theosofisch
Maandblad voor Nederlandsch-Indie (terbit di Semarang),Koemandang
Theosofi (terbit di Surakarta), Pewarta Theeosofie Boewat
Tanah Hindia Nederland (terbit di Jawa Timur), Majalah Pewarta
Theosofie Boeat Indonesia, Majalah Perhimpunan Theosofie Tjabang
Indonesia (terbit di Batavia), Majalah Persatoean Hidoep (Terbit
di Batavia dan Bandung), Majalah Dyana milik Pemuda Theosofi
(terbit di Semarang), Majalah Lotus milik Pemuda Theosofi
(terbit di Bandung), dan Berita PB Perwathin (Terbit di
Jakarta). Media-media massa ini, selain berisi laporan masing-masing loge dan
kegiatan-kegiatannya, juga banyak memuat doktrin-doktrin Theosofi yang digagas
oleh Blavatsky dan Annie Besant.
No comments:
Post a Comment