Tuesday, November 20, 2018

Pemikiran-Pemikiran dalam Islam dan Sejarahnya


BAB I
LATAR BELAKANG

Semasa hidup nabi mohammad saw ummat islam berada dalam keadaan tentram dan aman.  Semua permasalahan bias diatasi karna nabi mohammad berada ditengah tengah ummat isalam, untuk menjelaskan semua permasalahan yang ada dalam ummat islam pada saat itu baik urusan dunia maupun agama. Ummat islam berada dalam puncak kejayaannya , ummat islam tidak pernah meninggalkan bentengnyamengalihkan pandangan dan fikirannya terhadap sesuatu yang bukan kepentingan agama, tidak dapat sedikitpun unsure unsure yang mengacaukan atau penyimpangan dari jalan yang ditetapkan rasul.
Mulailah perselisihan perselisihan ada setelah wafatnya rasul, dan permasalahan-permasalahan yang belum dialami sebelumnya. Sedangkan untuk tempat bertanya atau tokoh yang dapat menyelesaikan masalah didalqm tengah-tengah ummat islam , berbeda sekali semasa nabi hidup mengembalikan masalah-masalah yang sukar kepadanya dan rasul memutuskan dengan tepat dan memuaskan hati ummat islam
Almidi seorang ahli sejarah, mengatakan perkembangan aliran-aliran dalam islam dimasa wafatnya rasul, ummat islam masih bersatu dan mempunyai arah yang satu. Hanya beberapa orang saja yang menyeleweng yang menyembunyikan kenunafikannya dan menyatakan kesetiaannya .
Kemudian timbullah khilafah, terutama dalam soal-soal ijtihad, yang tidak mengakibatkan binasanya iman atau kafirnya seseorang. Sedangkan tujuan ijtihad untuk menegakkan si’ar agama dan menguatkan aturan aturan syara’. Misalnya sebagai berikut:
1.      Khilafah terjadi dikala nabi sedang sakit yang mengakibatka wafatnya  nabi menyuruh seorang sahabat yang hadir menunggu beliau untuk mengambil sepotong kertas guna menulis fatwa-fatwa yang akan ditinggalkan untuk ummatnya, aka tetapi nabi tidak jadi menulis fatwanya itu .
2.      Khilafah dikalangan pertahanan yang dipimpin ushamah. Karna parasahabat berpendapat jangan dulu mengikuti usamah, dan suruh menunggu nabi yang sedang sakit.
3.      Khilafah dikalangan sahabat tentang wafatnya nabi, sehingga umar berkata : siapa yang berani mengatakan mohammad wafat, akan kupancung batang lehernya dengan pedangku ini. Lalu datanglah abu bakardan berkata. Siapa diantara kamu yang  menyembah Muhammad, maka sesungguhnya mohammad telah wafat. Siapa yang telah menyembah tuhan Muhammad maka tuhannya itulah yang abadi.
4.      Khilafah para sahabat tentang dimana nabi akan dimakamkan ada yang mengatakan timekah, ada yang mengatakan dimadinah dan ada yang mengatakan dibaitul maqdis. Maka sepakatlah para sahabat nabi idmakamkan dikamar iya meninggal.
5.      Khilafah tentang pengganti rasul dan kemudian abu bakar yang menjadi khalifah.
6.      Khilafah terhadap sikap memerangi orang yang enggan membayar zakat.
7.      Khilafah tentang penetapan umar sebagai pengganti abu bakar, kemudian dari  umar kepada kepad usman dan kemudian pada zaman ali sebagai khalifah .
Boleh dibilang perselisihan-perselisihan dimulai semenjak Muhammad wafat, dan puncaknya saat ali menjadi khalifah . banyak sekali fitnah yang terdapat ditengah-tengah ummat islam yang mengakibatkan peperangan sesama ummat islam.
Perang jamal peperangan antara tentara saidina ali dan tentara aisyah, kemudia perang sifin peperangan tentara ali dan tentara mu’awiyah.
Demikianlah khilafah bertumbuh sedikit demi sedikit dikalangan ummat islam  hingga sekarang, dimna permasalahan agamdan keduniaan, dan banyak sekali perbedaan pendapat dikalangan ulam terutama dalam masalah fiqh.
 perpecahan tersebut sesuai dengan apa yang dikatakan rasulullah bahwa ummat islam akan terpecah mejadi tujuh puluh golongan dan hanya satu yang akan selamat, yaitu yang berpegang tegu kepada Al-qu’an dan sunnah.





BAB II
PEMBAHASAN

A.    Aliran kalam
perpecahan kaum muslimin boleh dikatakan semenjak wafatnya nabi muhammad saw akan tetapi yang menjadi puncak dalam perpecahan ummat islam ketika ali bin abi thalib dimana terjadinya peperangan antara ali dan aisyah kemudian ali dan mu’awiyah. Maka timbullah aliran-aliran yang mereka berbeda dalam menghukumi pelaku dosa besa. Aliaran-aliran tersebut ialah:

1.      Khawarij
Secara etimologis kata khwarij berasal dari bahasa arab kharaja yang artinya keluar. Nama ini diberikan kepada hkawarij karna mereka keluar dari barisan ali. Adapun yang dimaksud khawarij dalam terminology adalah suatu sakte atau kelompok aliran pengikut ali bin abu thalib yang keluar meninggalkan barisan karna ketidak sepakatan terhadap keputusan tahkim dalam perang siffin pada tahun 37 H/648 M,  khawarij memang berasal dari kelompok ali yang menolak terhadp tahkim didaumatul jaddal akan tetapi khawarij memusuhi Ali dan mu’awiyah.
Sedangkan ajaran khawarij bersifat politis, yang muncul dari kancah pertentangan tentang kepemimpinan. Karena dalam islam kekuasaan politik dan agama (teologi) takterpisahkan,  maka khawarijpun bersifat teologis. Sedangkan ajaran khawarij dikelompokkan menjadi dua:
a.       Ajaran pokok khawarij dibidang politik bersifat demokratis bahwa kepemimpinan haruslah diadakan dengan pilihan umum secara bebas dan sah yang diukuti oleh seluruh ummat islam dan bahwa yang berhak menduduki jabatan bukan hanya terbatas kepada keturunan qurais akan tetapi semua ummat islam berhak menjadi khalifah.
b.      Ajaran pokok khawarij dibidang teologi yang berpendapat bahwa orang yang melakukan dosa tidak pandang dosa apapun (kecil maupun besar) termasuk mereka pandang salah, dan menghukuminya sebagai orang kafir.

2.      Syi’ah
Kata syi’ah berasal dari kata sya’ah, syiya’ah (bahasa arab) yang berarti mengikuti. Kemudian kata syi’ah diletakkan secara khusus  kepada para pengikut ala bib abi thalib. 
kolompok syi’ah lahir paska perundingan antara pihak pasukan khalifah ali dengan mu’awiyah disiffin, yang disebut peristiwa tahkim maka muncullah aliran syi’ah yang berpendiria bahwa seharusnya  ali sebagai khalifah setelah wafatnya rasulullah saw. Tidak seorangpun yang berhak memegang kekhalifahan kecuali dari keturunan ali jadi jika ada yang mengambil kekuasaan ini berarti ia merampas hak kekuasaan. Kekhalifahan tidak shah.

3.      Al-murji’ah
Murji’ah adalah kelompok yang mengesampingkan atau memisahkan amal dari keimanan, sehingga kata paham ini suatu kemaksiatan tidak mengurangi keimanan seseorang. faham murji’ah ialah bahwa orang yang sudah mukmin  kemusian melakukan dosa besar hingga matinya tidak jga taubat tidak dapat dihukumi sekarang, dan kembalikan kepada Allah. Karna menurut mereka tidak memberikan bekas dan memudaratkan perbuatan maksiat itu terhadap keimanan demikian juga kebalikannya. Maka golongan ini tidak mau mengatakan kafir orang yang telah melakukan dosa besar sebesar apapun kemaksiatan yang ia lakukan selama ia menganut agama islam dan mengucapkan dua kalimat syahadah maka ia masih dikatakan mukmin.

4.      jabariyah
jabariyah berasal dari kata jabar yang berarti memaksa dan mengharuskan melakukan sesuatu maksudnya menolak adanya perbuatan dari manusia dan menyandrkan semua perbuatan kepada Allah Bahwa manusia tidak mempunyai ikhtiar sedikitpun  dalam perbuatanya. Mereka juga berpendapat bahwasanya Al-Qur’an adalah makhluk Allah yang dibuat (Artinya hadits baru)terhadap Allah bahwa Allah itu tidak sekali-kali akan terlihat oleh hambanya meski diakhirat nanti. Tentang surge dan neraka kelak sesudah manusia masuk kedalamnya setelah merasakan betapa nikmatnya surga dan bagai mana azabnya neraka maka lenyaplah surge na neraka.

5.      Qadariyah
Qadariyah berasal dari bahasa arab yang artinya kemampuan dan kemampuan. Sedangkan menurut pengertian terminology adalah suatu aliran yang percaya bahwa segala perbutan manusia  tidak dari tuhan. Kata aliran ini bahwa setiap manusia adalah pencipta bagi perbuatanya  maksudnya manusia merdeka dan bebas dalam menentukan perjalanan hidupnya.

6.      Mu’tajilah
 Secara harfiyah kata mu’tajilah berasal dari I’tazala yang berarti berpisah atau memisahkan diri dan golongan ini berpendapat bahwa pelaku dosa besar itu ada didua tempat yakni diantara iman dan kufr.golongan ini juga berpendapat bahwa Allah tidak mempunyai sifat dalam artisifat mempunyai wujud diluar zat tuhan.

7.      Ahlu sunnah wal jama’ah
Ahlu sunnah wal jama’ah terbentuk akibat dari adanya penentangan terhadap aliran Muktazilah oleh orang Muktazilah itu sendiri, mereka adalah Abu al-Hasan, Ali bin Isma’il bin Abi basyar ishak bin Salim bin isma’il bin abd Allah bin Musa bin Bilal bin Abi burdah amr bin Abi musa al-asy’ari. Imam al-asy’ari (260-324 H), menurut Abubakar isma’il al-Qairawani adalah seorang penganut Muktazilah selama 40 tahun kemudian ia menyatakan keluar dari Muktazilah. setelah itu ia mengembangkan ajaran yang merupakan counter terhadap gagasan –gagasan Muktazilah Ajaran pokok Ahlu sunnah wal jama’ah tidak sepenuhnya sejalan dengan gagasan Imam al-asy’ari. Para pelanjutnya antara lain Imam abu manshur al-maturidi yang kemudian mendirikan aliran Maturidiyyah yang ajarannya lebih dekat dengan muktazilah. Imam al- maturidi pun memiliki pengikut yaitu al-bazdawi yang pemikirannya tidak selamanya sejalan dengan gagasan gurunya. Oleh karena itu para ahli menjelaskan bahwa maturidiah terbagi menjadi dua golongan: 1. golongan Maturidiah Samarkand, yaitu para pengikut Imam al-maturidi dan 2. golongan Maturidiah Bukhara,yaitu para pengikut Imam al-bazdawi yang tampaknya lebih dekat dengan ajaran al-asy’ari.Salafi. Aliran ini tidak selamanya sejalan dengan gagasan-gagasan imam al-asy’ari, terutama karena aliran ahu sunnah wal jama’ah menggunakan logika (manthiq) dalam menjelaskan teologi, sedangkan aliran salafi menghendaki teologi apa adanya tanpa dimasuki oleh unsur ra’yu. aliran ini dikemukakan oleh Ibnu taimiah.


B.     Aliran Fiqh
            Benih mazhab sudah muncul semenjak masa para sahabat hingga pada masa para tabi’in.diawal abad kedua hingga abad ke empat H. muncul tiga belas mujtahid yang mzjhabnya dibukukan dan diikuti pendapatnya. Ilmu fiqh baru muncul pada abat satu sampai abad kedua H. yaitu pada masa khalifah usman bin affan dengan bertebarannya para sahabat diberbagai daerah muncullah berbagai fatwa yang disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing tetapi menjadi puncaknya  pada priode tabi’in tabi’in pada abad kedua hijriyah dengan munculnya para mujtahid, terbukanya pembahasan dan adanya perdebatan tentang hokum-hukum syar’i. Kemunculan aliran fiqh diawali oleh adanya ijtihad para ulama terdahulu, yang mereka berbeda dalam menetapkan hukum syara’ dalam setiap permasalahan.  Akan tetapi mereka tetap merujuk kepada Al-Qur’an dan Hadits, hanya pemahaman mereka yang berbeda dalam memahami hukum-hukum islam. Sebagai man yang kiata ketahui ada empat mazdhab yang fiqh yang terkenal dalam islam sebagai man yang kami sebutkan dibawah ini:
1.      Hanafi : Madzhab fiqh yang dinisbatkan kepada Imam Abu Hanifah (Tahun 80 – 150 H).  Dasar-dasar madzhab ini adalah Al-Qur’an, sunnah shahih, fatwa-fatwa sahabat, qiyas.
2.      Maliki : Madzhab fiqh yang dinisbatkan kepada Imam Malik Bin Anas (Tahun 93 – 179 H.).  Dasar-dasar madzhab ini adalah kitabullah, sunnah Rasul, ijma’ ahli Madinah, qiyas.
3.      Syafi’I : Madzhab fiqh yang dinisbatkan kepada Imam Abu ‘Abdillah Muhammad Bin Idris “Abbas Bin Usman Bin Asy-Syafi’I al-Mutlabi (Tahun 150 – 204 H.).  Dasar-dasar madzhab ini adalah dzahir Al-Qur’an selama belum ada dalil yang menegaskan, sunnah shahih, ijma’, qiyas.
4.      Hanbali : Madzhab fiqh yang dinisbatkan kepada Imam Ahmad ibnu Hanbal( Tahun 164 – 241 H.) .  Dasar-dasar madzhab ini adalah Al-Qur’an dan hadits marfu’, fatwa-fatwa para sahabat, fatwa sahabat yang lebih mendekati, Al-Qur’an dan Sunnah bila fatwa-fatwa itu berlawanan, hadits mursal dan hadits da’if bila tiga yang disebut sebelumnya tidak didapati, dan yang terakhir adalah qiyas.

C.    Aliran Filsafat
Banyak dikalangan muslim para teolog yang kaya dengan wawasan pengetahuan ilmu dan filsafat.
1.      Al-Kindi :
a.       Filsafat haruslah diterima sebagai bagian dari peradaban islam, karena kedudukan filsafat penting.
b.      Alam ini adalah illat-nya. Alam itu tidak mempunyai asal. Kemudian menjadi ada karena diciptakan.
c.       Tuhan adalah wujud yang haq (benar).

2.      Al-Farabi :           
  Abu Nashr Muhammad alFarabi lahir diwasij sebuah desa difaab pada 257 H. (870 M) ia berasal dari turki dan ayah adalah seorang jendral Al-farabi sendiri pernah jadi hakim ia belajar kebagdad  pusat ilmu pengetahuan waktu itu dan tinggal dibaghdad selam 20 tahun kemudian ia keellepo dan tinggal diistana saif Ad-dullah guna memusatkan perhatian pada ilmu filsafat
Bagi Al-farabi sendiri filsafat mencakup matematika dan matematika sendiri bercabang pada ilmu-ilmu yang lain sebagai mana ilmu itu berlanjut kepada metafisika menurut Al-farabi bagian metafisika secara lengkap dipaparkan oleh aristoteles dalam metapsycish yang sering diacu dalam sumber sumber arab sebagai book ofletters terdiri atas bagian yaitu:
1.      Menelaah yang ada jauh keberadaannya atas antologi.
2.      Menelaah beberapa qaidah  sebagai pembuktian yang umum dala logika. Matematik dan fisika atas etimologi.
Menelaah apa dan bagaimana “ sustansi-substansi mujarad (immaterial) yang berjenjang ini menanjak dari yang terendah sampai yang ketinggi dan berpuncak pada wujud yang sempurna. Dan tak ada yang lebih sempurna dari apa yang telah ada.
Tuhan adalah wujud yang sempurna, ada tanpa suatu sebab, kalau ada sebab baginya, maka adanya tuhan tidak sempurna lagi. Berarti adanya tuhan bergantung kepada sebab yang lain, karena itu ia adalah substansi yang azali, yang ada dari semula dan selalu ada, substansi itu sendiri telah cukup jadi sebab bagi kabadian wujudnya. Al-farabi dalam metafisika nya tentang ketuhanan hendak menunjukkan keesaan tuhan, juga dijelaskan pula mengenai kesatuan antara sifat dan zat (substansi) Tuhan, sifat Tuhan tidak berbeda dari zat Nya, karena Tuhan adalah tunggal.
Tentang penciptaan alam al-farabi cenderung memahami bahwa alam tercipta melalui proses emanasi sejak jaman azali, sehingga tergambar bahwa penciptaa alam oleh tuhann dari tidak ada menjadi ada, menurut al-farabi,hanya Tuhan saja yang ada dengan sendirinya tanpa sebab dari luar dirinya. Karena itu ia disebut WAJB AL-WUJJUD U ZATIH.
3.Al-Razi
            Nama lengkapnya adalah Abu Bakar Muhammad Ibnu Zakaria al-Razi, hidup pada 250-313 H/864-925 M. Ia lahir,dewasa dan wafat di Ray, dekat teheran persia. Al-Razi sangat luas ilmunya, cabang-cabang ilmu pengetahuan yang pernah dipelajari ialah filsafat, kedokteran, astronomi,kimia, sastra dan logika. Dengan demikian tidak mengherankan apabila ia dikenal sebagai seorang yang ahli dalam medis, filsafat, dan kimia, di bidang kedokteran al-razi cukup terkenel, karena karanganya di idang kedokteran menjadi buku pedoman atau sebagai buku pedoman atau sebagai buku teks kalangan kedokteran.
            Persoalan metafisika yang di bahas oleh al-razi seperti halnya yang ada pada filsafat yunani kuno yaitu tentang adanya lima prinsip yang kekal yaitu:  tuhan, jiwa unfersal,  materi pertama, ruang absolut, dan zaman absolute.
            Tuhan menciptakan manusia ddengan substansi ketuhananya kemudian akal, akal berfumgsi menyadarkan manusia bahwa dunia yang di hadapi sekarang ini bukanlah dunia yang sebenarnya, dunia yang sebenarnya itu dapat di capai dengan berilsafat. Dalam karya tulis al-razi, al-tibb al-ruhani (kedokteran jiwa) tampak jelas bahwa ia sangat tinggi menghargai akal,dikatakanya bahwa akal adalah karena terbesar  dari tuhan bagi manusia.

4.Ikhwan  Al-Safa’
            Setelah wafatnya al-Farabi, muncullah kalangan kelompok muslim yang menyebutkan dirimereka sendiri dengan nama ikhwan al-safa’ yang berarti saudara-saudara (yang mementingkan kesucian batin atau jiwa), mereka berhasil menghasilkan karya ensiklopedi tentang ilmu pengetahuan  dan filsafat  yang dikenal dengan judul Rasa’il Ikwan al-safa’, terdiri dari 52 risalah yang dapat dibagi kedalam empat kelompok, yatu bidang matematika, fisika, risalah yang bisa berbicara tentang  jiwa manusia dan kelompok risalah yang mengkaji  masalah-masalah metafisika lain nya seperti tenteng tuhan, malaikat, jin, dan setan.
            Identitas para pemuka mereka tidak terang karena mereka  bersama para anggota mereka mamang merahasiakan diri, menurut informasi al-sifstani para pemuka mereka adalah abu sulaiman al-busti, abu al-hasan al-zanjani, abu ahmad al-nahrajuri, pusat kegiatan mereka adalah abu sulaiman al-busti, abu al-hasan al-zanjani, abu ahmad al-nahrajuri, pusat kegiatan mereka adalah kota basrah, sedang di baghdad juga terdapat cabang dari kelompok rahasia itu, jamaa’at  ikwan al safa’ terdiri dari empat kelompok yaitu al-ikhwan al-abrar al-ruhama,al-ikhwan al-akhyar al-fulada, al-ikhwan al-fudala al-kiram, kelompok elit yang  hati mereka telah terbuka dan menyaksikan kebenaran dengan mata hati.
            Ikhwan al-Safa’ membagi pengetahuan kepada tiga kelompok yaitu: pengetahuan adab/ssastra, pengetahuan syari’ah, pengetahuan falsafat, dan pengetahuan filsafat mereka dibagi menjadi empat bagian yaitu: pengetahuanmatematika, pengetahuan logika, pengetahuan fisika, dan pengetahuan ilahiah, metafisika. Filsafat meurut mereka memiliki tiga taraf yaitu: 1) taraf pemulaan, yakni mencintai pengetahuan, 2) taraf pertengahan yakni pengetahuan hakikat dari segala yang ada yang sejauh kemampuan manusia, 3) taraf akhir yakni berbicara dan meramal sesuatu sesuai dengan pengetahuan mengenai alam Ikhwan al-Safa’ juga meganut paham penciptaan alam dan tuhan melalui cara emanasi.

5.  Ibnu Maskawaih
            Ibnu Maskawaih dilahirkan di Ray (sekarang tenaran) nama lengkapnya  abu ali ahmad ibnu muhammad ibnu maskawaih , ia belajar dan mematangkan pengetahuanya di bagdad. Menurut ibnu maskawaih untuk membuktikan tuhan itu dengan pengenalan, jadi tidak dengan malalui rasional. Sebab pengenalan selain di dapat secara rasional juga dapat dengan melalui pengayatan yang berupa pengayatan yang berupa penggalan kejiwaan. Sebagai bukti adanya tuan ialah gerak-gerak yang lain itu timbulnya dari sumber gerak, sedangkan sumber gerak itu timbul sendiri, adapun menutu teori pembahasan lam ialah tiap-tiap bentuk berubah pasti diganti dengan bentuk yang lain.
            Tentang jiwa manusia dan akhlak ibnu maskawih menyatakan bahwa tujuan nya untuk menulis itu adalah agar kita berhasil embangun bagi jiwa-jiwa kita suatu akhlak, dengan akhlak itu muncul dari diri kita dengan mudah tanpa di buat-buat perbuatan yang indah. Bagi nya jiwa itu berasal dari akal aktif,jiwa bersiifat rohani, karena itu jiwa mampu menerima hal-hal yang bertentangan, sedangkan panca indra hanya dapat menangkap sesuatu itu sudah menempel pada benda.

6. Ibnu sina
            Ar-rais al-husain bin abdullah bin ali al-hamadani di lahirkan pada tahun 980 M di sebuah desa bernama afshanah. 12 dekat bukahara yang saat ini terletak di pinggiran selatan rusia, ibnu sina adalah filosof dan ahli kedokteran muslim paling populer sampai saat ini di dunia barat, ibnu sina dikenal dengan sebutan Avicenna.
            Sebagai seorang metafisikus islam, Ibnu sina berpendapat bahwa antara jiwa dan badan memiliki perbedaan. Pengenalan dan perasaan manusia terhadap jiwa bersifat langsung, karena pemikiran tidak memerlukan perantara didalam mengenal dirinya. Ibnu sina seperti halnya al-farabi berpendapat bahwa jiwa adalah wujud rohani (imateri) yang berada dalam tubuh, wujud imateri yang tidak berada atau tidak langsung mengendalikan tubuh disebut akal. Dengan demikian, jiwa manusia adalah wujud imateri yang berada dalam tubuh manusia.jiwa itulah yang menjadi sebab hidup, penggerak dan pengendali tubuh, ibnusian juga menjelaskan tiga macam jiwa dibumi yaitu: jiwa tumbuh-tumbuhan, jiwa binatang, jiwa manusia,pada jiwa tumbuh-tumbuhan terdapat potensi makan, potensi menumbuhkan, potensi mengembang biakkan. Pada jiwa binatang, selain jiwa yang baru disebutkannya juga terdapat potensi menggerakkan dan potensi menangkap, potensi khayal dan sebagainya.
            Pada jiwa manusia, selain semua potensi yang telah disebutkan di atas juga terdapat potensi berpikir peraktis dan berpikir teoritis, kemampuan teoritis ini pada taraf potensi disebut akal material dan setelah berkembang pada berikut nya disebut akal makalah.

7.     Al-Gazali
            Al-Gazali hidup dari tahun 450 H / 105 M sampai dengan tahun 505 H / 1111 M. Ialahir di desa Gazaleh dekat Tus. Ia belajar di Tus jurtan, di nisyapur, dinisyapur inilah ia dalam usia 20-28 tahun berguru dan bergaul dengan imam al-juwaini, di Baghdad ia menjadi guru besar madrasah izamiah Baghdad, di Baghdad pula lah ia berupaya mempelajari filsafat dan menunjukkan pemahamannya tentang filsafat dengan menulis buku ‘’ Maqa sid al-falaisfah’’, serta kemudian menunjukkan kemampuannya mengkritis argument-argumen kaum filosofis.
            Tiga pendapat filosofmuslim yang dikufurkan al-Gajali yang tertuan dalam bukunya “tahafut al-falasifah” , yakni bahwa alam itu azali atau qadim, pendapat bahwa tuhan tidak mengetahui juz iyyat, lalu iya juga mengkufurkan paham yang mengingkari adanya kebangkitan tubuh di akhirat, itu berarti bahwa siapa saja yang menganut, salah satu dari tiga faham tersebut menurut al-Gazali jatuh kedalam kekafiran. Untuk paham yang pertama tentang paham qadim nyah alam menurutnya bila alam dikatakan qadim maka mustahil dapat dibayangkan bahwa alam itu diciptakan oleh tuhan. Jadi paham qadim nya alam membawa kepada kesimpulan bahwa alam itu ada dengan sendirinya. Kedua tentang paham bahwa Tuhan tidak mengetahui juzz’iyyat. paham bahwa Tuhan tidak mengetahui juzz’iyyat bukanlah paham yang dianut oleh filosof muslim tapi paham ini dianut oleh Aristoteles, menurut al-Gazali tuhan mengetahui hal-hal juz’i itu dengan pengetahuannya tidak berubah, dan ini dapat dipahami seperti tidak berubahnya pengetahuan tetapi sebab-sebab yang bersifat umum, atau dapat dipahami dengan pengertian bahwa tuhan telah mengetahui hal-hal yang juz’i. Ketiga tentang paham pengingkaran kebangkitan jasmani didalam kubur. menurut al-Gazali gambaran al-qur’an dan hadist tentang akhirat bukan mengacu pada kehidupan yang bersifat rohani saja, tapi pada jasmani juga, jasad-jasad dibangkitkan dan disatukan dengan jiwa-jiwa manusia yang perna hidup didunia, untuk merasakan nikmat surgawi yang bersifat rohani -jasmani dan merasakan azab neraka yang juga bersifat rohani –jasmani.

D. Aliran Metafisika
Metafisika adalah cabang filsafat yang mempelajari penjelasan asal atau hakekat objek (fisik) di dunia. Metafisika adalah studi keberadaan atau realitas. Cabang utama metafisika adalah ontology. Ahli metafisika juga berupaya memperjelas pemikiran-pemikiran manusia mengenai dunia.
Penggunaan istilah metafisika telah berkembang untuk merujuk pada hal-hal yang di luar dunia fisik.
Adapun aliran-aliran metafisika adalah sebagai berikut:
1)      Super naturalism (Hal-hal ghaib)
2)      Naturalisme (alami)
3)      Monisme (esa/satu)
4)      Dualisme (dua)
5)      Pluralisme (banyak)
6)      Spiritualisme
7)      Materialisme
8)      Indeterminisme

E. Aliran Theosofi
Theosofi, yaitu suatu paham yang beranggapan bahwa semua agama sama benar dan menuju pada Tuhan yang sama. Secara terminologi, Theosofi berasal dari kata Theos (Tuhan) dan Sophia (bijaksana), arti Tuhan dalam pemahaman Theosofi bukanlah “Satu”, tetapi segala hal yang dianggap “Tuhan”. Oleh karena itu, Tuhan dalam pemahaman Theosofi beragam bentuknya, tergantung masing-masing penganutnya.
Perkumpulan Theosofi (Theosophical Society) didirikan pertama kali di New York pada tahun 1875 oleh sekelompok orang yang terlibat aktif mempelajari kepercayaan-kepercayaan dan tradisi-tradisi kuno dalam okultisme, mistisisme, dan kabbalah. Pendiri dan tokoh sentral Theosofi adalah Helena Petrovna Blavatsky (1831-1891), seorang perempuan aristokrat Rusia berdarah Yahudi yang dijuluki oleh para pengikutnya sebagai “mother of new age movement” atau “founder of occult fraternities” (Pendiri Persaudaraan Okultis). Tokoh-tokoh lain yang terkenal dalam Theosofi Internasional adalah Henry Steel Olcott  (1832-1907), Annie Besant (1847-1933), dan Charles Webster Leadbeater (1847-1934).
Sebelum secara resmi diakui sebagai cabang dari Perhimpunan Theosofi Internasional, keberadaan organisasi ini di Nusantara secara tidak resmi sudah terlihat dengan berdirinya The Pekalongan Theosophical Society (Masyarakat Theosofi Pekalongan) pada 1881. Keberadaan kelompok ini pada saat itu sudah mendapat penolakan dari umat Islam setempat karena dianggap menyebarkan paham mistis, kebatinan, dan sihir.
Lalu, pada 1901, dibuka loge Theosofi pertama di Semarang, di bawah pimpinan D.G van Niewenhoven Helbach. Periode selanjutnya, pada 1909 berdiri Nederlandsche Indie Onder Afdeling der Nederland Afdeling van de Theosofische Vereniging (NIONATV) atau Perhimpunan Theosofi di Hindia Belanda yang berada dalam wilayah kepengurusan Theosofi di Belanda, dan kemudian pada 1912 berubah menjadi Nederlandsche Indische Theosofische Vereniging (NITV) atau Theosofi Cabang Hindia Belanda, yang berdiri sendiri dan diakui secara resmi oleh markas Theosofi pusat sebagai cabang ke-20, dengan ketuanya Dirk van Hinloopen Labberton.
Theosofi kemudian menyebarkan ajaran-ajarannya dengan mendirikan loge-loge di berbagai daerah di Pulau Jawa dan mencetak media massa, seperti Theosofisch Maandblad voor Nederlandsch-Indie (terbit di Semarang),Koemandang Theosofi (terbit di Surakarta), Pewarta Theeosofie Boewat Tanah Hindia Nederland (terbit di Jawa Timur), Majalah Pewarta Theosofie Boeat Indonesia, Majalah Perhimpunan Theosofie Tjabang Indonesia (terbit di Batavia), Majalah Persatoean Hidoep (Terbit di Batavia dan Bandung), Majalah Dyana milik Pemuda Theosofi (terbit di Semarang), Majalah Lotus milik Pemuda Theosofi (terbit di Bandung), dan Berita PB Perwathin (Terbit di Jakarta). Media-media massa ini, selain berisi laporan masing-masing loge dan kegiatan-kegiatannya, juga banyak memuat doktrin-doktrin Theosofi yang digagas oleh Blavatsky dan Annie Besant.

No comments:

Post a Comment