BAB
I
PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang
Makhluk
adalah
sebuah kata dari bahasa arab yang diambil dari kata kerja khalaqa, artinya membuat atau mencipta. Kata makhluk termasuk kata
benda penderita (isim maf’ul) yang berarti: yang
dibuat atau diciptakan.
“Maa
kholaqtu al-jinna illa liya’buduun”, artinya: tidaklah
kami ciptakan jin dan manusia selain untuk menyembahku. Jin dan manusia termasuk
klasifikasi makhluk Allah SWT dan tiap-tiap makhluk Allah SWT berkewajiban
untuk beribadah kepada-Nya, karena itulah hakikat diciptakannya jin dan manusia
ada di dunia ini.
Kewajiban
yang mutlak dikerjakan tiap-tiap makhluk Allah SWT dari semenjak lahir hingga
meninggal yaitu belajar. Jelas sekali telah diterangkan dalam al-qur’an
perintah agar kita senantiasa menuntut ilmu sejak kita dilahirkan hingga kita
dikuburkan yang berbunyi : Uthlubil ‘ilma
minal mahdi ila al-lahd, artinya, Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang
lahat. Buaian disini berartikan gendongan ibu yang bermakna saat kita bayi,
hingga liang lahat yang artinya kita diperintahkan menuntut ilmu bahkan sampai
kita meninggal dunia.
BAB II
PEMBAHASAN
1)
Konsep Islam Tentang Worldview
A.
Pengertian Worldview
Secara umum worldview / pandangan hidup
sering diartikan filsafat hidup / prinsip hidup setiap kepercayaan, kebudayaan
atau peradaban dan bahkan setiap orang mempunyai wordview masing-masing.
Lebih teknis lagi worldview islam adalah visi
tentang realitas dan kebenaran berupa kesatuan pemikiran yang arsitektonik yang
berperan sebagai asas yang tidak tampak bagi perilaku manusia termasuk
aktivitas ilmiah dan teknologi.
B. Elemen dan Karakteristik
Worldview
1. Prinsip : tauhid
2.
Asas : wahyu, hadits, akal, pengalaman,dan intuisi
3.
Sifat : otentisitas dan finalitas
4.
Makna realitas : berdasarkan kajian metafisis
5. Objek kajian :
visible dan invisible
C. Proses Munculnya Worldview
Worldview muncul akibat
dari adanya akumulasi pengetahuan dalam pikiran seseorang baik apriori maupun
aposteriori, konsep-konsep serta sikap mental yang dikembangkan oleh seseorang
sepanjang hidupnya.
D. Urgensi Worldview Dalam Kehidupan
Secara umum dalam
kehidupan ini didominasi oleh dua kekuatan .pertama adalah agama dan yang kedua
adalah filsafat.kita melihat dikehidupan bahwa ada manusia tertentu yang berani
mati karena agma yang dianutnya tetapi ada pula orang yang rela mati karena
meyakini sesuatu yang diperoleh melalui pemikiran.
E. Struktur Bangunan Komplek
Worldview Islam
Jika
konsep-konsep dalam pandangan hidup ini terkait maka pandangan hidup dapat
diartiakan sebagai bangunan konsep yang terdapat dalam pikiran seseorang atau
jarinagn berpikir (mental network) yang berupa keseluruhan yang saling
berhubungan (architectonic whole).
2)
Manusia Makhluk Pencari Kebenaran
A.
Manusia Makhluk Bertanya
Manusia adalah makhluk yang suka
bertanya demikian menurut para pakar. Sedangkan berpikir hakikatnya adalah
bertanya. Berpikir tentang sesuatu berarti bertanya tentang sesuatu.
B. Masalah Manusia
Kebenaran
yang dicari manusia ialah kebenaran tentang sesuatu yang menjadi masalah
manusia
Masalah
manusia, diantaranya :
1.
Masalah segera (intermediate problems) masalah praktik keseharian yaitu
masalah-masalah yang kembali kepada keperluan pribadi manusia yang membutuhkan
penanganan segera.
2. Maslah asasi
(ultimate problems) masalah yang sangat fundamental yang melekat pada diri
manusia.
C. Teori Kebenaran
1. Teori
korespondensi tentang kebenaran menyatakan bahwa kebenaran adalah kesesuaiaan
antara pernyataan dengan kenyataan.
2. Teori
konsistensi atau koherensi menjelaskan bahwa kebenaran adalah kesesuaian antara
pernyataan dengan pernyataan lainnya yang sudah lebih dahulu diketahui,
diterima, dan diakui sebagai benar.
3. Teori pragmatis
: kebenaran adalah suatu ucapan, dalil, atau teori dianggap benar tergantung
faedah atau tidaknya ucapan, dalil, atau teori tersebut bagi manusia untuk
bertindak dalam penghidupannya.
D.
Cara Mencari Kebenaran
1.Ilmu
penetahuan
2. Filsafat
E.
Perbedaan dan Nisbah Antara Ilmu Filsafat dan Agama
Persamaannya adalah ketiga-tiganya
berkompeten untuk mencari dan menemukan kebenaran. Sementara perbedaannya dapat
dilihat dari segi proses pencarian kebenaran, sifat kebenaran yang dicapainya.
Sementara nisbah antara ketiganya adalah ketiganya saling berkaitan satu sama
lain.
F.
Menemukan Kebenaran Melalui Islam
Sebagaimana dinyatakan
dalam ayat-ayat Al-Qu’ran sebagai berikut :
“Fadzaa
likumullahu robbukumul haq, famaadza ba’dal haqqi illa ad-dlolalu, fa annaa
tushrofuun” (QS. Yunus [10] : 32)
Artinya
: “Itulah Dia Rabb (Tuhan) kamu al-haqqu (Yang Maha Benar) maka tiada sesudah
kebenaran itu kecuali kesesatan. Bagaimana kamu dipalingkan dari kebenaran itu?
(QS. Yunus [10] : 32)
3) Pengertian
Studi Islam
Studi islam secara
etimologis merupakan terjemahan dari bahasa Arab Dirosah Islamiyah sedangkan
dalam kajian islam di barat disebut Islamic Studies dengan demikian
studi islam secara harfiah kajian tentang hal-hal yang berkaitan dengan studi
islam. Oleh karena itu pengertian terminologis dalam studi islam yaitu kajian
secara sistematis dan terpadu untuk mengetahui, memahami, dan menganalisis
secara mendalam hal-hal yang berkaitan dengan agama Islam, pokok-pokok ajaran
Islam, sejarah Islam, maupun realitas pelaksanaannya dalam kehidupan.
Secara teoritis
Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada manusia
melalui Muhammad SAW sebagai Rasul. Sumber ajaran yang menjelaskan berbagai
segi dari kehidupan manusia. Sumber ajaran yang mengambil berbagai aspek ialah
Al-Qur’an dan Hadits. Karena kedua sumber ini sebagai pijakan dan pegangan
dalam mengakses pemikiran dan membumikan praktik penghambaan kepada Tuhan, baik
bersikap teologis maupun humanistis. Selain itu pokok-pokok ajaran Islam dan
sejarah serta realitas pelaksanaannya merupakan bagian yang perlu dikaji,
sehingga pemahaman secara utuh pada Islam dapat tercapai.
Islam secara
harfiah berasal dari bahasa Arab yang berarti selamat, sentosa, dan damai. Dari
kata salima diubah menjadi bentuk aslama yang berarti berserah
diri. Dengan demikian arti pokok Islam adalah ketundukan, keselamatan, dan
kedamaian.
Berpijak pada arti
diatas maka studi Islam mengarah pada 3 hal :
Pertama,
Islam
yang tunduk atau berserah diri kepada Tuhan secara inheren mengandung
konsekuensi, yaitu pengakuan yang tulus bahwa Tuhan satu-satunya sumber
otoritas yang mutlak.
Kedua,
Islam
dapat diartikan sesuatau yang dapat mengarah kepada keselamatan dunia dan
akhirat sebab pada ajaran Islam hakekatnya setiap manusia harus menjalankan
perintahnya dan menjauhi semua larangannya.
Ketiga,
Islam
bermuara pada kedamaian. Manusia harus berdampingan dengan makhluk hidup lain
secara harmonis dan damai.
Dari 3 hal diatas studi Islam
menggambarkan ide tentang pemikiran yang bernuansa ketundukan pada Tuhan,
selamat dunia akhirat dan damai dengan makhluk lain. Dalam hal ini studi Islam
mengarah pada pengertian humanis yang berujung pada hubungan dengan landasan
keselamatan dunia akhirat. Maka studi Islam tidak hanya berujung pada pemikiran
tetapi juga praksis dalam kehidupan yang berlandaskan perilaku yang baik dan
benar.
4) Pentingnya
Studi Islam
Bagi umat Islam,
mempelajari Islam adalah untuk memantapkan keimanan dan menerapkan ajaran
Islam. Dengan demikian pentingnya studi Islam adalah sebagai berikut :
Pertama,
untuk
memahami dan mendalami ajaran-ajaran agama Islam agar mereka dapat mengamalkan
secara benar, dan menjadikannya sebagai pedoman hidup. Pentingnya studi Islam
ini membawa konsekuensi bahwa Islam bukanlah agama yang hanya teori tetapi
agama yang menjadi langkah praksis. Dalam paradigma Indonesia, masyarakat
muslim masih berorientasi pada simbol teologi agama. Pemaknaan kedamaian harus
dicerminkan dalam kehidupan yang masih belum sepenuhnya terealisasi dengan
baik. Banyak terjadi konflik yang mengarah pada agama. Karena kurangnya
pemahaman terhadap Islam. Dengan studi Islam diharapkan dapat meminimalisir
konflik sosial dalam masyarakat. Untuk mendapatkan sasaran tujuan diatas
dibutuhkan beberapa hal diantaranya :
1. Pengkajian dan pendalaman terhadap
agama dan hubunganya terhadap agama lain.
2. Pengkajian dan pendalaman terhadap
pokok-pokok ajaran Islam.
3. Pengkajian dan pendalaman terhadap
sumber-sumber Islam (Al-Qur’an dan Hadits) menjadi landasan dalam berpikir dan
berkiprah.
4. Pengkajian dan pendalaman terhadap
prinsip-prinsip dan nilai-nilai Islam cukup.
Kedua,
untuk menjadikan ajaran-ajaran agama Islam sebagai wacana ilmiah yang
transparan dapat diterima oleh berbagai kalangan. Studi keislaman yang mengarah
pada rasionalisasi dan adaptif adalah kontruksi terhadap studi Islam yang
cenderung bersifat subjektif, apologis, mendoktrin, dan menutup diri. Lebih
khusus lagi ajaran Islam yang ditetapkan sebagai ajaran universal benar-benar
mampu menjawab tantangan zaman tidak sebagaimana di asumsikan sebagian
orientalis yang berasumsi bahwa Islam adalah ajaran yang menghendaki ketidak
majuan dan tidak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan zaman.
5) Asal-usul
studi Islam
Masa sebelum islam
di Jazirah Arab disebut masa Jahiliyah. Istilah Jahiliyah berarti suasana
kegelapan atau kebodohan. Secara lengkapnya adalah zaman dimana para penduduk
Mekkah melakukan perbuatan yang sesat seperti minum minuman keras, menyembah
berhala, membunuh anak perempuannya sendiri, perjudian ,dan membangkitkan
perang.
Namun demikian
mereka memiliki tradisi kesusasteraan yang tinggi. Mereka memiliki institusi
kesusasteraan yang mapan yakni : festival syair yang dilaksanakan tiap tahunnya
yang berpusat di Suq al-‘Ukaz. Syair-syair terbaik ini kemudian diabadiakan
dalam bentuk tulisan dengan tinta emas yang digantungkan di dinding Ka’bah yang
dinamakan almu’allaqat.
Sejarah
pertumbuhan dan perkembangan dunia islam dapat dibagi menjadi tiga periode :
Pertama : Periode abad klasik (650-1250 M)
Kedua :
Periode abad pertengahan (1250-1800 M)
Ketiga : Periode abad modern (1800-sekarang)
A. Abad
Klasik
1. Masa Nabi Muhammad SAW
2. Masa Khulafaurrasyidin
a. Abu
Bakar Ash-shidiq
b. Umar
Bin Khottob
c. Usman
Bin Affan
d. Ali
Bin Abi Thalib
3. Dinasti Umayyah
a. Masa
Muawwiyah Bin Abu Sofyan
b. Masa
Abdul Malik Bin Marwan
c. Masa
Malik Bin Abdul Malik
d. Masa
Umar Bin Abdul Aziz
e. Masa
Hisyam Bin Abdul Malik
4. Dinasti Abbasiyah
a. Abul
Abbas (750-754 M)
b. Al
Mansur (754-775 M)
c. Al
Mahdi (775-785 M)
d. Harun
Ar-rasyid (785-809 M)
e. Malik (809-813 M)
f.
Ma’mun (813-833
M)
g. Mu’tasim (833-844 M)
h. Al
Wasiq (842-847 M)
i.
Mutawakkil (847-861
M)
j.
Mu’tadid (870-892
M)
k. Al
Musta’sim (1242-1252 M)
B. Abad
Pertengahan
1. Hulagu Khan
2. Timur Lenk
C. Abad
Modern
Periode ini
merupakan zaman kebangkitan ummat. Hal-hal tersebut didorong atas keinginan :
a. Memurnikan
ajaran islam dari semua unsur penyebab kemunduran islam.
b. Menyerap
pengetahuan barat untuk mengimbangi pengetahuan mereka.
c. Melepaskan
diri dari penjajah bangsa barat.
6) Pengertian
Dunia Islam
Arti dari dunia
islam menurut syariat adalah lokasi dimana sebuah wilayah atau terotorial
menggunakan dan menerapkan hukum-hukum dan syariat islam secara keseluruhan.
Namun pada kenyataan sebenarnya tidak terjadi dan jikapun itu terjadi dan
berhasil diterapkan selalu saja menimbulkan problematika dari pihak lain, e.g.
Arab Saudi dan mesir di beberapa teritorial khususnya. Di Saudi Arabia sekarang
ini sedang tertimpa problematika politik dari pihak asing yaitu the satan of
United State of America. Bangsa Amerika dengan berbagai macam politik dan tipu
dayanya sedang berusaha mengacaukan sistematika politik negara Saudi Arabia
yang telah tersusun rapi nan estetik. Semoga para musuh islam ini mendapat
ganjaran yang setimpal dari ALLAH SWT. Amin.
7) Pertumbuhan
studi islam di dunia Islam
Makna studi islam
adalah kajian secara sistematis dan terpadu untuk mengetahui, memahami, dan
menganalisis secara mendalam hal-hal yang berkaitan dengan agama Islam,
pokok-pokok ajaran Islam, sejarah Islam, maupun realitas pelaksanaannya dalam
kehidupan.
Studi islam juga
bisa disebut sebagai teoritik awal dari realisasi syariat islam dalam umumnya
dan daulah islamiyah pada khususnya.
Menilik keadaan
agama islam seperti sekarang ini menjadi urgensi tersendiri bagi para muslimin
dan muslimat diseluruh dunia. Kepentingan untuk memelajari islam secara utuh
bukan hanya jadi tanggungan pribadi akan tetapi sudah menjadi tanggungan
kelompok dan secara kolektif islam agar sekiranya dapat dan berujung pada
implementasi ajarannya. Penting halnya menerapkan kesungguhan untuk menciptakan
daulah islamiyah di negara Indonesia ini sebagai implementasi dari nahi
munkar yang telah diajarkan agama. Mencegah kemungkaran tidak bisa hanya
dengan kita berdiam diri dan menunggu semua berubah secara sendirinya akan
tetapi gerakan perubahan dan gerakan pendobrakan perlu adanya untuk
ditampilkan. Show of action dari ajaran dan syariat islam ini menjadi urgen
sekarang ini, tuntutan zaman dan perkembangan global yang telah menggiring kita
untuk tanpa sadar memanggil segera sang kiamat.
Perjuangan bangsa
muslim muslimat sekarang ini dalam memenuhi tuntutan zaman mulai digalakkan
negara-negara dengan mayoritas bangsanya yang menganut ajaran-ajaran islam.
Seperti yang ada pada negara Brunei Darussalam, Indonesia, dan lain-lain.
A.
Brunei Darussalam
Brunei
Darussalam merdeka pada tanggal 1 Januari 1984. Sebelum mengalami kemerdekaan
negara Brunei Darusslam menjadi proletorat Inggris. Penduduk negara ini 65%
berasal dari keturunan melayu, 25% berasal dari keturunan China, dan sisanya
adalah suku dayak dan anggota kelompok kalimantan lainnya. Menurut beberapa
sumber yang terpercaya agama islam masuk ke Brunei Darussalam pada abad ke-15.
Sejak itu Brunei Darussalam berubah menjadi kesultanan islam. Agama islam
merupakan agama resmi negara dan tradisi keislaman di Brunei Darussalam.
Kehidupan sosial masyarakat negara ini sangat mencerminkan nilai-nilai ajaran
agama islam, bahkan arsitektur banguna juga mencerminkan nilai-nilai estetika
islam.
Situasi politik di
negeri Brunei Darussalam relatif tenang jika dibandingkan dengan negara islam
lain di kawasan Asia Ternggara. Bahkan pada tahun 1977 awal kegoncangan
perekonomian melanda kawasan global. Akan tetapi Brunei Darussalam seakan tidak
terkena pengaruh buruk dari krisis ekonomi ini. Hal ini ditunjang oleh keadaan
alam dan sumber daya alam di negara ini sangat menjanjikan untuk dapat menepis
krisis perekonomian tersebut. Sumber daya alam di negara Brunei Darussalam ini
sangat menjanjikan yang diperkuat dengan bukti-bukti bahwa ladang minyak bumi
merupakan tonggak utama untuk menopang perekonomian negara dengan 92% dari
pendapatan nasional adalah berkat devisa dari ladang minyak bumi ini. Disamping
itu Brunei Darussalam juga menghasilkan gas alam cair dengan jumlah produksi
5juta ton tiap tahunnya. meskipun bukan bagian penting perekonomian Brunei
Darussalam sektor pertanian dan nelayan ini turut menyumbangkan devisa negara
yang cukup besar dan signifikan hasilnya.
Keadaan politik
yang tenang dan stabil tersebut juga dikarenakan lokasi dan teritorial negara
Brunei Darussalam ini yang tidak teramat luas (kurang dari 300.000 jiwa). Di
negeri ini penduduknya mayoritas beragama islam, yang mendominasi hampir ¾
lebih dari penduduk Brunei Darussalam secara menyeluruh. Sebagai agama resmi,
islam mendapat lindungan dari negara. Dominasi keluarga kerajaan di bidang
pemerintahan sangatlah besar dan tidak adanya demokrasi politik memungkinkan
pemerintah memberlakukan kebijakan dibidang agama dan dibidang lainnya tanpa
adanya kesulitan. Dan juga Brunei Darussalam sangat berhati-hati terhadap
pengaruh dari luar, tampaknya masyarakat feodal tradisional ini akan tetap
bertahan.
B. Indonesia
Indonesia
memperoleh kemerdekaan penuh pada tanggal 17 Agustus 1945, sebelum merdeka
negara Indonesia dijajah oleh bangsa asing. Secara geografi Indonesia terletak
tepat diposisi persilangan dari perdagangan dunia sehingga memungkinkan
penyeberan islam yang merata. Daripadanya Indonesia memiliki beragam agama yang
disahkan dan islam adalah satu dari bermacam-macam agama yang mana islam me-mayoritasi
dari keseluruhan jumlah penduduk. Sebagai agama mayoritas di negeri ini, islam
mendapatkan perhatian serius dari pemerintah sehingga dapat terciptanya
institusi-institusi pendidikan di berbagai tingkat. Ini memungkinkan bagi para
pelajar untuk senantiasa menuntut ilmu baik umum dan agama. Seiring dengan
perkembangan zaman institusi pendidikan mengalami modernisasi dalam hal
kependidikannya dengan tujuan untuk memenuhi target pendidikan islam yang
berorientasi pada individual dan kemasyarakatan.
Secara teoritis tujuan
dari pendidikan islam di Indonesia ada 2 yakni :
Pertama, pandangan
teoritis yang berorientasi kemasyarakatan.
Kedua, pandangan
teoritis yang berorientasi individu.
Pendidikan islam di Indonesia
dihadapkan pada tantangan semakin berkembangnya model-model pendidikan. Dari
tingkat yang paling dasar (madrasah ibtidaiyah) hingga perguruan tinggi (UIN,
IAIN, STAIN, PTAI), pencarian yang ideal tentang studi islam terus dikembangkan
untuk mewujudkan cita-cita pendidikan islam yang adi luhung. Adapun model
pendidikan islam di Indonesia masih jauh dari memuaskan, terutama jika dilihat
dari sistem pengelolaan, kualitas kurikulum, hingga pada kualitas lulusannya.
Seiring
berkembangnya globalisasi diwajibkan setiap institusi pendidikan islam mampu
menciptakan para lulusan yang berkualitas. Ini diharapkan peran serta
pemerintah untuk membuat suatu sistem pendidikan yang efisien, dimana standar
kurikulum ditingkatkan dengan pemberian sarana dan pra sarana di institusi
tersebut.
Dua
orientasi studi islam yang dikembangkan di lingkungan perguruan tinggi agama
islam masih dijalankan sesuai dengan tingkat kebutuhannya. Namun demikian jika
dilihat dari perkembangan yang terjadi di PTAI menunjukkan kecenderungan
orientasi studi ke barat. Hal ini dapat dilihat dari semakin besarnya jumlah
mahasiswa yang dikirim ke universitas-universitas barat. Tak heran jika dekade
80an dan 90an terjadi perubahan besar dalam paradigma islam di kampus PTAI.
Kecenderungan pertama, terjadinya pergeseran dari kajian-kajian islam
yang lebih bersifat normatif kepada yang lebih historis, sosiologis, dan empiris.
Dan kecenderungan kedua, orientasi keilmuan yang lebih luas mendorong
para pelajar untuk mengambil keputusan itu, keputusan untuk belajar di
negara-negara barat yang tentunya memiliki plus minus tertentu.
BAB
III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Manusia sebagai hayawaanu
naathiq diwajibkan untuk menimba ilmu sebagai bekal mutlak dalam mengarungi
samudra kehidupan yang kejam ini. Dengan ilmu kita bisa menjadi orang hebat dan
dengan ilmu pula kita bisa menguasai dunia, karena ilmu merupakan pintu untuk
menembus dan mendobrak dunia, jika dibarengi dengan bahasa yang mana filosofi
dari bahasa adalah kunci untuk membuka pintu tersebut pasti seseorang akan
mampu menguasai dunia.
Worldview adalah
pandangan hidup atau filsafah hidup. Elemen dan karakteristik worldview yakni :
1. Prinsip = tauhid. 2. Asas = wahyu, hadits, akal, pengalaman, dan intuisi. 3.
Sifat = otentisitas dan finalitas. 4. Makna realitas = berdasarkan kajian
metafisis.
Manusia sebagi
hakekatnya adalah makhluk penanya. Kebenaran manusia adalah apa-apa yang
dijadikannya masalah.
Studi islam
merupakan proses dalam mencari kebenaran. Studi islam adalah kajian sistematis
untuk mengetahui, memahami, dan menganalisis secara mendalam tentang
perkara-perkara dalam islam. Islam berarti selamat, sentosa, dan damai. Dan
arti pokoknya yakni ketundukan, keselamatan, dan kedamaian.
Fokus dari studi
islam dapat dibagi menjadi 2 yakni teori dan praktek, yang berartikan pemahaman
dan juga praktek nyata dari ajaran-ajaran islam yang berintikan menjalankan
perintahnya dan menjauhi larangannya. Kita tidak bisa hany pasrah dengan
keadaan yang menimpa islam saat ini akan tetapi kita juga harus turut andil
dalam memerdekakan islam dengan mengimani bahwa al-islaamu ya’lu wa laa
yu’laa ‘alaihi. Peranan penting dalam penegakkan syariat-syariat islam
telah tersandang pada diri kita masing-masing, yang tentunya kita juga harus
bertanggung jawab atas amanah tersebut. Dengan cara seperti apa? Yakni dengan cara
jihad fii sabilillah bil jismi atau dengan raga kita. Sebagai realisasi dari nahi
munkar yang Allah SWT perintahkan. Amar ma’ruf nahi munkar telah
menjdi dasar kita semenjak kecil yang patutnya kita tingkatkan dewasa ini.
Sifat dari studi
islam è
Asal usul studi islam è Arti dari dunia islam è
pertumbuhan dan perkembangan studi islam di dunia islam.
Hal-hal diatas
inilah yang menjadi keynote dari topik bahasan kami saat ini.
2. Saran
Pada
dasarnya telah menhjadi fardhu ‘ain bagi tiap umat manusia untuk belajar serta
mengamalkan praktek-praktek dari ajaran-ajaran islam yang dibungkus rapi pada
makna dan hakekat dari studi islam.
Dalam
pengerjaan makalah ini penulis menyadari akan adanya banyak kesalahan yang
telah penulis tuangkan dalam makalah ini sehingga menjadi maklum adanya karena
manusia adalah tempat salah dan khilaf.
Penulis
sangat berharap kepada para seluruh pembaca dan penelaah makalah ini agar
banyaknya aliran kritik yang mengalir kepada penulis yang bermuara pada
pembenahan-pembenahan makalah yang akan penulis kerjakan kedepannya. Dan untuk
kebaikan bersama serta untuk mengamalkan salah satu dari jutaan perintah agama
yang bersubstansi pada wata’aawanu ‘alal birri wattaqwa. Semoga Allah
senantiasa melancarkan segala urusan kita kedepannya. Amin.
DAFTAR
PUSTAKA
Depdikbud & Depag. 1986. Dasar-dasar agama
islam. Jakarta : Cv. Kuning Mas.
Didiek A.S. 2011. Pengantar Studi Islam. Jakarta
: Cv. Rajagrafindo Persada.
Tim Studi Islam IAIN
Sunan Ampel. 2010. Pengantar Studi Islam. Surabaya : sunan ampel press.
Tim penyusun MKD sunan
ampel. 2011. Pengantar Studi Islam. Surabaya : sunan ampel press.
Studi Islam sunan ampel.
2004. Pengantar Studi Islam. Surabaya : sunan ampel press.
Imarah Muhammad. 2005. Mencari
Format Peradaban Islam. Jakarta : Cv. Rajagrafindo Persada.
www.ditpertais.net/.../vol62003c.asp
No comments:
Post a Comment