Monday, November 12, 2018

Islam dan Studi Agama


BAB I
PENDAHULUAN

       I.            Latar Belakang
Makhluk adalah sebuah kata dari bahasa arab yang diambil dari kata kerja khalaqa, artinya membuat atau mencipta. Kata makhluk termasuk kata benda penderita (isim maf’ul) yang berarti: yang dibuat atau diciptakan.
“Maa kholaqtu al-jinna illa liya’buduun”, artinya: tidaklah kami ciptakan jin dan manusia selain untuk menyembahku. Jin dan manusia termasuk klasifikasi makhluk Allah SWT dan tiap-tiap makhluk Allah SWT berkewajiban untuk beribadah kepada-Nya, karena itulah hakikat diciptakannya jin dan manusia ada di dunia ini.
Kewajiban yang mutlak dikerjakan tiap-tiap makhluk Allah SWT dari semenjak lahir hingga meninggal yaitu belajar. Jelas sekali telah diterangkan dalam al-qur’an perintah agar kita senantiasa menuntut ilmu sejak kita dilahirkan hingga kita dikuburkan yang berbunyi : Uthlubil ‘ilma minal mahdi ila al-lahd, artinya, Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat. Buaian disini berartikan gendongan ibu yang bermakna saat kita bayi, hingga liang lahat yang artinya kita diperintahkan menuntut ilmu bahkan sampai kita meninggal dunia.

BAB II
PEMBAHASAN

1)      Konsep Islam Tentang Worldview
A. Pengertian Worldview
     Secara umum worldview / pandangan hidup sering diartikan filsafat hidup / prinsip hidup setiap kepercayaan, kebudayaan atau peradaban dan bahkan setiap orang mempunyai wordview masing-masing.
     Lebih teknis lagi worldview islam adalah visi tentang realitas dan kebenaran berupa kesatuan pemikiran yang arsitektonik yang berperan sebagai asas yang tidak tampak bagi perilaku manusia termasuk aktivitas ilmiah dan teknologi.
            B. Elemen dan Karakteristik Worldview
1. Prinsip : tauhid
2. Asas : wahyu, hadits, akal, pengalaman,dan intuisi
3. Sifat : otentisitas dan finalitas
4. Makna realitas : berdasarkan kajian metafisis
5. Objek kajian : visible dan invisible
            C. Proses Munculnya Worldview
                        Worldview muncul akibat dari adanya akumulasi pengetahuan dalam pikiran seseorang baik apriori maupun aposteriori, konsep-konsep serta sikap mental yang dikembangkan oleh seseorang sepanjang hidupnya.
            D. Urgensi Worldview Dalam Kehidupan
Secara umum dalam kehidupan ini didominasi oleh dua kekuatan .pertama adalah agama dan yang kedua adalah filsafat.kita melihat dikehidupan bahwa ada manusia tertentu yang berani mati karena agma yang dianutnya tetapi ada pula orang yang rela mati karena meyakini sesuatu yang diperoleh melalui pemikiran.
            E. Struktur Bangunan Komplek Worldview Islam
Jika konsep-konsep dalam pandangan hidup ini terkait maka pandangan hidup dapat diartiakan sebagai bangunan konsep yang terdapat dalam pikiran seseorang atau jarinagn berpikir (mental network) yang berupa keseluruhan yang saling berhubungan (architectonic whole).
2)      Manusia Makhluk Pencari Kebenaran
A. Manusia Makhluk Bertanya
            Manusia adalah makhluk yang suka bertanya demikian menurut para pakar. Sedangkan berpikir hakikatnya adalah bertanya. Berpikir tentang sesuatu berarti bertanya tentang sesuatu.
B. Masalah Manusia
Kebenaran yang dicari manusia ialah kebenaran tentang sesuatu yang menjadi masalah manusia
Masalah manusia, diantaranya :
1. Masalah segera (intermediate problems) masalah praktik keseharian yaitu masalah-masalah yang kembali kepada keperluan pribadi manusia yang membutuhkan penanganan segera.
2. Maslah asasi (ultimate problems) masalah yang sangat fundamental yang melekat pada diri manusia.
C. Teori Kebenaran
1. Teori korespondensi tentang kebenaran menyatakan bahwa kebenaran adalah kesesuaiaan antara pernyataan dengan kenyataan.
2. Teori konsistensi atau koherensi menjelaskan bahwa kebenaran adalah kesesuaian antara pernyataan dengan pernyataan lainnya yang sudah lebih dahulu diketahui, diterima, dan diakui sebagai benar.
3. Teori pragmatis : kebenaran adalah suatu ucapan, dalil, atau teori dianggap benar tergantung faedah atau tidaknya ucapan, dalil, atau teori tersebut bagi manusia untuk bertindak dalam penghidupannya.
D. Cara Mencari Kebenaran
1.Ilmu penetahuan
2. Filsafat
E. Perbedaan dan Nisbah Antara Ilmu Filsafat dan Agama
            Persamaannya adalah ketiga-tiganya berkompeten untuk mencari dan menemukan kebenaran. Sementara perbedaannya dapat dilihat dari segi proses pencarian kebenaran, sifat kebenaran yang dicapainya. Sementara nisbah antara ketiganya adalah ketiganya saling berkaitan satu sama lain.
F. Menemukan Kebenaran Melalui Islam
Sebagaimana dinyatakan dalam ayat-ayat Al-Qu’ran sebagai berikut :
“Fadzaa likumullahu robbukumul haq, famaadza ba’dal haqqi illa ad-dlolalu, fa annaa tushrofuun” (QS. Yunus [10] : 32)
Artinya : “Itulah Dia Rabb (Tuhan) kamu al-haqqu (Yang Maha Benar) maka tiada sesudah kebenaran itu kecuali kesesatan. Bagaimana kamu dipalingkan dari kebenaran itu? (QS. Yunus [10] : 32)
3)      Pengertian Studi Islam
Studi islam secara etimologis merupakan terjemahan dari bahasa Arab Dirosah Islamiyah sedangkan dalam kajian islam di barat disebut Islamic Studies dengan demikian studi islam secara harfiah kajian tentang hal-hal yang berkaitan dengan studi islam. Oleh karena itu pengertian terminologis dalam studi islam yaitu kajian secara sistematis dan terpadu untuk mengetahui, memahami, dan menganalisis secara mendalam hal-hal yang berkaitan dengan agama Islam, pokok-pokok ajaran Islam, sejarah Islam, maupun realitas pelaksanaannya dalam kehidupan.
Secara teoritis Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui Muhammad SAW sebagai Rasul. Sumber ajaran yang menjelaskan berbagai segi dari kehidupan manusia. Sumber ajaran yang mengambil berbagai aspek ialah Al-Qur’an dan Hadits. Karena kedua sumber ini sebagai pijakan dan pegangan dalam mengakses pemikiran dan membumikan praktik penghambaan kepada Tuhan, baik bersikap teologis maupun humanistis. Selain itu pokok-pokok ajaran Islam dan sejarah serta realitas pelaksanaannya merupakan bagian yang perlu dikaji, sehingga pemahaman secara utuh pada Islam dapat tercapai.
Islam secara harfiah berasal dari bahasa Arab yang berarti selamat, sentosa, dan damai. Dari kata salima diubah menjadi bentuk aslama yang berarti berserah diri. Dengan demikian arti pokok Islam adalah ketundukan, keselamatan, dan kedamaian.
Berpijak pada arti diatas maka studi Islam mengarah pada 3 hal :
Pertama, Islam yang tunduk atau berserah diri kepada Tuhan secara inheren mengandung konsekuensi, yaitu pengakuan yang tulus bahwa Tuhan satu-satunya sumber otoritas yang mutlak.
Kedua, Islam dapat diartikan sesuatau yang dapat mengarah kepada keselamatan dunia dan akhirat sebab pada ajaran Islam hakekatnya setiap manusia harus menjalankan perintahnya dan menjauhi semua larangannya.
Ketiga, Islam bermuara pada kedamaian. Manusia harus berdampingan dengan makhluk hidup lain secara harmonis dan damai.
            Dari 3 hal diatas studi Islam menggambarkan ide tentang pemikiran yang bernuansa ketundukan pada Tuhan, selamat dunia akhirat dan damai dengan makhluk lain. Dalam hal ini studi Islam mengarah pada pengertian humanis yang berujung pada hubungan dengan landasan keselamatan dunia akhirat. Maka studi Islam tidak hanya berujung pada pemikiran tetapi juga praksis dalam kehidupan yang berlandaskan perilaku yang baik dan benar.
4)      Pentingnya Studi Islam
Bagi umat Islam, mempelajari Islam adalah untuk memantapkan keimanan dan menerapkan ajaran Islam. Dengan demikian pentingnya studi Islam adalah sebagai berikut :
Pertama, untuk memahami dan mendalami ajaran-ajaran agama Islam agar mereka dapat mengamalkan secara benar, dan menjadikannya sebagai pedoman hidup. Pentingnya studi Islam ini membawa konsekuensi bahwa Islam bukanlah agama yang hanya teori tetapi agama yang menjadi langkah praksis. Dalam paradigma Indonesia, masyarakat muslim masih berorientasi pada simbol teologi agama. Pemaknaan kedamaian harus dicerminkan dalam kehidupan yang masih belum sepenuhnya terealisasi dengan baik. Banyak terjadi konflik yang mengarah pada agama. Karena kurangnya pemahaman terhadap Islam. Dengan studi Islam diharapkan dapat meminimalisir konflik sosial dalam masyarakat. Untuk mendapatkan sasaran tujuan diatas dibutuhkan beberapa hal diantaranya :
1. Pengkajian dan pendalaman terhadap agama dan hubunganya terhadap agama lain.
2. Pengkajian dan pendalaman terhadap pokok-pokok ajaran Islam.
3. Pengkajian dan pendalaman terhadap sumber-sumber Islam (Al-Qur’an dan Hadits) menjadi landasan dalam berpikir dan berkiprah.
4. Pengkajian dan pendalaman terhadap prinsip-prinsip dan nilai-nilai Islam cukup.
            Kedua, untuk menjadikan ajaran-ajaran agama Islam sebagai wacana ilmiah yang transparan dapat diterima oleh berbagai kalangan. Studi keislaman yang mengarah pada rasionalisasi dan adaptif adalah kontruksi terhadap studi Islam yang cenderung bersifat subjektif, apologis, mendoktrin, dan menutup diri. Lebih khusus lagi ajaran Islam yang ditetapkan sebagai ajaran universal benar-benar mampu menjawab tantangan zaman tidak sebagaimana di asumsikan sebagian orientalis yang berasumsi bahwa Islam adalah ajaran yang menghendaki ketidak majuan dan tidak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan zaman.
5)      Asal-usul studi Islam
Masa sebelum islam di Jazirah Arab disebut masa Jahiliyah. Istilah Jahiliyah berarti suasana kegelapan atau kebodohan. Secara lengkapnya adalah zaman dimana para penduduk Mekkah melakukan perbuatan yang sesat seperti minum minuman keras, menyembah berhala, membunuh anak perempuannya sendiri, perjudian ,dan membangkitkan perang.
Namun demikian mereka memiliki tradisi kesusasteraan yang tinggi. Mereka memiliki institusi kesusasteraan yang mapan yakni : festival syair yang dilaksanakan tiap tahunnya yang berpusat di Suq al-‘Ukaz. Syair-syair terbaik ini kemudian diabadiakan dalam bentuk tulisan dengan tinta emas yang digantungkan di dinding Ka’bah yang dinamakan almu’allaqat.
Sejarah pertumbuhan dan perkembangan dunia islam dapat dibagi menjadi tiga periode :
Pertama           : Periode abad klasik (650-1250 M)
Kedua             : Periode abad pertengahan (1250-1800 M)
Ketiga             : Periode abad modern (1800-sekarang)
A.    Abad Klasik
1. Masa Nabi Muhammad SAW
2. Masa Khulafaurrasyidin
a.       Abu Bakar Ash-shidiq
b.      Umar Bin Khottob
c.       Usman Bin Affan
d.      Ali Bin Abi Thalib
3. Dinasti Umayyah
a.       Masa Muawwiyah Bin Abu Sofyan
b.      Masa Abdul Malik Bin Marwan
c.       Masa Malik Bin Abdul Malik
d.      Masa Umar Bin Abdul Aziz
e.       Masa Hisyam Bin Abdul Malik
4. Dinasti Abbasiyah
a.       Abul Abbas                 (750-754 M)
b.      Al Mansur                   (754-775 M)
c.       Al Mahdi                     (775-785 M)
d.      Harun Ar-rasyid          (785-809 M)
e.       Malik                           (809-813 M)
f.        Ma’mun                       (813-833 M)
g.      Mu’tasim                     (833-844 M)
h.      Al Wasiq                     (842-847 M)
i.        Mutawakkil                 (847-861 M)
j.        Mu’tadid                     (870-892 M)
k.      Al Musta’sim              (1242-1252 M)
B.     Abad Pertengahan
1. Hulagu Khan
2. Timur Lenk
C.     Abad Modern
Periode ini merupakan zaman kebangkitan ummat. Hal-hal tersebut didorong atas keinginan :
a.       Memurnikan ajaran islam dari semua unsur penyebab kemunduran islam.
b.      Menyerap pengetahuan barat untuk mengimbangi pengetahuan mereka.
c.       Melepaskan diri dari penjajah bangsa barat.
6)      Pengertian Dunia Islam
Arti dari dunia islam menurut syariat adalah lokasi dimana sebuah wilayah atau terotorial menggunakan dan menerapkan hukum-hukum dan syariat islam secara keseluruhan. Namun pada kenyataan sebenarnya tidak terjadi dan jikapun itu terjadi dan berhasil diterapkan selalu saja menimbulkan problematika dari pihak lain, e.g. Arab Saudi dan mesir di beberapa teritorial khususnya. Di Saudi Arabia sekarang ini sedang tertimpa problematika politik dari pihak asing yaitu the satan of United State of America. Bangsa Amerika dengan berbagai macam politik dan tipu dayanya sedang berusaha mengacaukan sistematika politik negara Saudi Arabia yang telah tersusun rapi nan estetik. Semoga para musuh islam ini mendapat ganjaran yang setimpal dari ALLAH SWT. Amin.
7)      Pertumbuhan studi islam di dunia Islam
Makna studi islam adalah kajian secara sistematis dan terpadu untuk mengetahui, memahami, dan menganalisis secara mendalam hal-hal yang berkaitan dengan agama Islam, pokok-pokok ajaran Islam, sejarah Islam, maupun realitas pelaksanaannya dalam kehidupan.
Studi islam juga bisa disebut sebagai teoritik awal dari realisasi syariat islam dalam umumnya dan daulah islamiyah pada khususnya.
Menilik keadaan agama islam seperti sekarang ini menjadi urgensi tersendiri bagi para muslimin dan muslimat diseluruh dunia. Kepentingan untuk memelajari islam secara utuh bukan hanya jadi tanggungan pribadi akan tetapi sudah menjadi tanggungan kelompok dan secara kolektif islam agar sekiranya dapat dan berujung pada implementasi ajarannya. Penting halnya menerapkan kesungguhan untuk menciptakan daulah islamiyah di negara Indonesia ini sebagai implementasi dari nahi munkar yang telah diajarkan agama. Mencegah kemungkaran tidak bisa hanya dengan kita berdiam diri dan menunggu semua berubah secara sendirinya akan tetapi gerakan perubahan dan gerakan pendobrakan perlu adanya untuk ditampilkan. Show of action dari ajaran dan syariat islam ini menjadi urgen sekarang ini, tuntutan zaman dan perkembangan global yang telah menggiring kita untuk tanpa sadar memanggil segera sang kiamat.
Perjuangan bangsa muslim muslimat sekarang ini dalam memenuhi tuntutan zaman mulai digalakkan negara-negara dengan mayoritas bangsanya yang menganut ajaran-ajaran islam. Seperti yang ada pada negara Brunei Darussalam, Indonesia, dan lain-lain.
A. Brunei Darussalam
            Brunei Darussalam merdeka pada tanggal 1 Januari 1984. Sebelum mengalami kemerdekaan negara Brunei Darusslam menjadi proletorat Inggris. Penduduk negara ini 65% berasal dari keturunan melayu, 25% berasal dari keturunan China, dan sisanya adalah suku dayak dan anggota kelompok kalimantan lainnya. Menurut beberapa sumber yang terpercaya agama islam masuk ke Brunei Darussalam pada abad ke-15. Sejak itu Brunei Darussalam berubah menjadi kesultanan islam. Agama islam merupakan agama resmi negara dan tradisi keislaman di Brunei Darussalam. Kehidupan sosial masyarakat negara ini sangat mencerminkan nilai-nilai ajaran agama islam, bahkan arsitektur banguna juga mencerminkan nilai-nilai estetika islam.
Situasi politik di negeri Brunei Darussalam relatif tenang jika dibandingkan dengan negara islam lain di kawasan Asia Ternggara. Bahkan pada tahun 1977 awal kegoncangan perekonomian melanda kawasan global. Akan tetapi Brunei Darussalam seakan tidak terkena pengaruh buruk dari krisis ekonomi ini. Hal ini ditunjang oleh keadaan alam dan sumber daya alam di negara ini sangat menjanjikan untuk dapat menepis krisis perekonomian tersebut. Sumber daya alam di negara Brunei Darussalam ini sangat menjanjikan yang diperkuat dengan bukti-bukti bahwa ladang minyak bumi merupakan tonggak utama untuk menopang perekonomian negara dengan 92% dari pendapatan nasional adalah berkat devisa dari ladang minyak bumi ini. Disamping itu Brunei Darussalam juga menghasilkan gas alam cair dengan jumlah produksi 5juta ton tiap tahunnya. meskipun bukan bagian penting perekonomian Brunei Darussalam sektor pertanian dan nelayan ini turut menyumbangkan devisa negara yang cukup besar dan signifikan hasilnya.
Keadaan politik yang tenang dan stabil tersebut juga dikarenakan lokasi dan teritorial negara Brunei Darussalam ini yang tidak teramat luas (kurang dari 300.000 jiwa). Di negeri ini penduduknya mayoritas beragama islam, yang mendominasi hampir ¾ lebih dari penduduk Brunei Darussalam secara menyeluruh. Sebagai agama resmi, islam mendapat lindungan dari negara. Dominasi keluarga kerajaan di bidang pemerintahan sangatlah besar dan tidak adanya demokrasi politik memungkinkan pemerintah memberlakukan kebijakan dibidang agama dan dibidang lainnya tanpa adanya kesulitan. Dan juga Brunei Darussalam sangat berhati-hati terhadap pengaruh dari luar, tampaknya masyarakat feodal tradisional ini akan tetap bertahan.

B. Indonesia
Indonesia memperoleh kemerdekaan penuh pada tanggal 17 Agustus 1945, sebelum merdeka negara Indonesia dijajah oleh bangsa asing. Secara geografi Indonesia terletak tepat diposisi persilangan dari perdagangan dunia sehingga memungkinkan penyeberan islam yang merata. Daripadanya Indonesia memiliki beragam agama yang disahkan dan islam adalah satu dari bermacam-macam agama yang mana islam me-mayoritasi dari keseluruhan jumlah penduduk. Sebagai agama mayoritas di negeri ini, islam mendapatkan perhatian serius dari pemerintah sehingga dapat terciptanya institusi-institusi pendidikan di berbagai tingkat. Ini memungkinkan bagi para pelajar untuk senantiasa menuntut ilmu baik umum dan agama. Seiring dengan perkembangan zaman institusi pendidikan mengalami modernisasi dalam hal kependidikannya dengan tujuan untuk memenuhi target pendidikan islam yang berorientasi pada individual dan kemasyarakatan.
Secara teoritis tujuan dari pendidikan islam di Indonesia ada 2 yakni :
Pertama, pandangan teoritis yang berorientasi kemasyarakatan.
Kedua, pandangan teoritis yang berorientasi individu.
Pendidikan islam di Indonesia dihadapkan pada tantangan semakin berkembangnya model-model pendidikan. Dari tingkat yang paling dasar (madrasah ibtidaiyah) hingga perguruan tinggi (UIN, IAIN, STAIN, PTAI), pencarian yang ideal tentang studi islam terus dikembangkan untuk mewujudkan cita-cita pendidikan islam yang adi luhung. Adapun model pendidikan islam di Indonesia masih jauh dari memuaskan, terutama jika dilihat dari sistem pengelolaan, kualitas kurikulum, hingga pada kualitas lulusannya.
            Seiring berkembangnya globalisasi diwajibkan setiap institusi pendidikan islam mampu menciptakan para lulusan yang berkualitas. Ini diharapkan peran serta pemerintah untuk membuat suatu sistem pendidikan yang efisien, dimana standar kurikulum ditingkatkan dengan pemberian sarana dan pra sarana di institusi tersebut.
            Dua orientasi studi islam yang dikembangkan di lingkungan perguruan tinggi agama islam masih dijalankan sesuai dengan tingkat kebutuhannya. Namun demikian jika dilihat dari perkembangan yang terjadi di PTAI menunjukkan kecenderungan orientasi studi ke barat. Hal ini dapat dilihat dari semakin besarnya jumlah mahasiswa yang dikirim ke universitas-universitas barat. Tak heran jika dekade 80an dan 90an terjadi perubahan besar dalam paradigma islam di kampus PTAI. Kecenderungan pertama, terjadinya pergeseran dari kajian-kajian islam yang lebih bersifat normatif kepada yang lebih historis, sosiologis, dan empiris. Dan kecenderungan kedua, orientasi keilmuan yang lebih luas mendorong para pelajar untuk mengambil keputusan itu, keputusan untuk belajar di negara-negara barat yang tentunya memiliki plus minus tertentu.

BAB III
PENUTUP

1.   Kesimpulan
Manusia sebagai hayawaanu naathiq diwajibkan untuk menimba ilmu sebagai bekal mutlak dalam mengarungi samudra kehidupan yang kejam ini. Dengan ilmu kita bisa menjadi orang hebat dan dengan ilmu pula kita bisa menguasai dunia, karena ilmu merupakan pintu untuk menembus dan mendobrak dunia, jika dibarengi dengan bahasa yang mana filosofi dari bahasa adalah kunci untuk membuka pintu tersebut pasti seseorang akan mampu menguasai dunia.
Worldview adalah pandangan hidup atau filsafah hidup. Elemen dan karakteristik worldview yakni : 1. Prinsip = tauhid. 2. Asas = wahyu, hadits, akal, pengalaman, dan intuisi. 3. Sifat = otentisitas dan finalitas. 4. Makna realitas = berdasarkan kajian metafisis.
Manusia sebagi hakekatnya adalah makhluk penanya. Kebenaran manusia adalah apa-apa yang dijadikannya masalah.
Studi islam merupakan proses dalam mencari kebenaran. Studi islam adalah kajian sistematis untuk mengetahui, memahami, dan menganalisis secara mendalam tentang perkara-perkara dalam islam. Islam berarti selamat, sentosa, dan damai. Dan arti pokoknya yakni ketundukan, keselamatan, dan kedamaian.
Fokus dari studi islam dapat dibagi menjadi 2 yakni teori dan praktek, yang berartikan pemahaman dan juga praktek nyata dari ajaran-ajaran islam yang berintikan menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya. Kita tidak bisa hany pasrah dengan keadaan yang menimpa islam saat ini akan tetapi kita juga harus turut andil dalam memerdekakan islam dengan mengimani bahwa al-islaamu ya’lu wa laa yu’laa ‘alaihi. Peranan penting dalam penegakkan syariat-syariat islam telah tersandang pada diri kita masing-masing, yang tentunya kita juga harus bertanggung jawab atas amanah tersebut. Dengan cara seperti apa? Yakni dengan cara jihad fii sabilillah bil jismi atau dengan raga kita. Sebagai realisasi dari nahi munkar yang Allah SWT perintahkan. Amar ma’ruf nahi munkar telah menjdi dasar kita semenjak kecil yang patutnya kita tingkatkan dewasa ini.
Sifat dari studi islam è Asal usul studi islam è Arti dari dunia islam è pertumbuhan dan perkembangan studi islam di dunia islam.
Hal-hal diatas inilah yang menjadi keynote dari topik bahasan kami saat ini.
            2.   Saran
            Pada dasarnya telah menhjadi fardhu ‘ain bagi tiap umat manusia untuk belajar serta mengamalkan praktek-praktek dari ajaran-ajaran islam yang dibungkus rapi pada makna dan hakekat dari studi islam.
            Dalam pengerjaan makalah ini penulis menyadari akan adanya banyak kesalahan yang telah penulis tuangkan dalam makalah ini sehingga menjadi maklum adanya karena manusia adalah tempat salah dan khilaf.
            Penulis sangat berharap kepada para seluruh pembaca dan penelaah makalah ini agar banyaknya aliran kritik yang mengalir kepada penulis yang bermuara pada pembenahan-pembenahan makalah yang akan penulis kerjakan kedepannya. Dan untuk kebaikan bersama serta untuk mengamalkan salah satu dari jutaan perintah agama yang bersubstansi pada wata’aawanu ‘alal birri wattaqwa. Semoga Allah senantiasa melancarkan segala urusan kita kedepannya. Amin.

DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud & Depag. 1986. Dasar-dasar agama islam. Jakarta : Cv. Kuning Mas.
Didiek A.S. 2011. Pengantar Studi Islam. Jakarta : Cv. Rajagrafindo Persada.
Tim Studi Islam IAIN Sunan Ampel. 2010. Pengantar Studi Islam. Surabaya : sunan ampel press.
Tim penyusun MKD sunan ampel. 2011. Pengantar Studi Islam. Surabaya : sunan ampel press.
Studi Islam sunan ampel. 2004. Pengantar Studi Islam. Surabaya : sunan ampel press.
Imarah Muhammad. 2005. Mencari Format Peradaban Islam. Jakarta : Cv. Rajagrafindo Persada.
www.ditpertais.net/.../vol62003c.asp

No comments:

Post a Comment