A. Hadits
Dhaif
“ialah
hadits yang kehilangan satu syarat atau lebih dari syarat-syarat hadits shahih
atau hadits hasan”
Contoh
hadits Dha’if
Artinya:
“siapa yang mengerjakan shalat, membayar zakat, menunaikan haji, berpuasa dan
menghormati tamu masuk syurga”
HADITS
DHAI’IF DAN MACAM-MACAMNYA
A. Dha’if di sebabkan keterputusan sanad dan
macam-macamnya
1.
HADITS MU’ALLAQ
Ialah hadits yang gugur Rawinya seorang atau
lebih dari awal sanad
Contoh Hadits Mu’allaq yang gugur pada sanad
pertama saja seperti hadits:
Artinya:
“Nabi Muhammad SAW bersabda : Allah itu lebih berhak untuk dijadikan tempat
mengadu malu daripada manusia”
Artinya:
“Kata utusan ‘Abdul-Qais kepada Nabi Muhammad SAW : perintahkanlah kami untuk
mengerjakan beberapa tugas yang bila mana kami kerjakan kami dapat masuk
syurga”
2.
HADITS MURSAL
Ialah hadits yang gugur dari akhir sanadnya,
seorang setelah tabi’in
Contoh hadits Mursal:
“seorang
sahabat mengerjakan dihadapan Rasulullah SAW bagini”
3.
HADITS MUDALLAS
Ialah hadits yang diriwayatkan menurut cara
yang diperkirakan bahwa hadits itu tiada ternoda.
Contoh :
“Rasulullah
SAW bersabda: ‘bila salah seorang mengantuk di atas tempat duduknya pada hari
jum’at, hendaklah ia bergeser ketempat lain’ (riwayat Abu Daud)”
4.
HADITS MUNQATHI’
Ialah hadits yang gugur seorang rawinya
sebelum sahabat di satu tempat, atau gugur dua orang pada dua tempat dalam
keadaan tidak berturut-turut”
Contoh : ditakhrijkan oleh Ibnu Majah dan
At-Turmudzi
“konon
Rasulullah SAW apabila masuk masjid memanjatkan do’a: (dengan nama Allah
Shalawat serta salam kepada Rasulullah Ya Tuhan Ampunilah dosa-dosaku dan
bukalah pintu hati rahmat untukku)”
5.
HADITS MU’DLAL
Ialah hadits yang gugur rawi-rawinya, dua
orang atau lebih berturut-turut, baik sahabat bersama tabi’innya, tabi’in
bersama tabi’it tabi’in, maupun dua orang sebelum sahabat dan tabi’in.
Contoh : Hadits Imam Malik
“bagi
sibudak mempunyai hak makan dan pakaian”
B.
Dha’if disebabkan cacat selain keterputusan sanad dan macam-macamnya
1. HADITS MAUDLU’
Hadits Maudlu’ ialah :
“Hadits yang dicipta serta di buat oleh
seseorang (pendusta) yang ciptaan itu dibangsakan kepada Rasulullah secara
palsu dan dusta, baik hal itu disengaja maupun tidak disengaja”.
Contoh hadits Mudlu’ yang ma’nanya
bertentangan dengan Al-Qur’an, ialah hadits :
Artinya
: “anak zina itu tidak dapat masuk syurga sampai tujuh keturunan”.
2.
HADITS MATRUQ
Hadits Matruq ialah:
“Hadits yang menyendiri dalam periwayatan,
yang diriwayatkan oleh seorang tertuduh dusta dalam perhaditsan”.
Contoh hadits matruq yang diriwayatkan oleh
Ibnu ‘Adyy :
Artinya
: “telah bercerika kepadaku Ya’cub bin Sufyan bin ‘Ashim, katanya : ‘telah
bercerita kepadaku Muhammad bin ‘Imron, Ujarnya : telah bercerita kepadaku
‘Isya bin Ziyad, katanya : telah bercerita kepadaku ‘Abdur-Rahim bin Zaid dari
ayahnya, dari Said ibnu Al-Musayyab, dari Umar bin Khattab r.a, katanya :
Rasulullah SAW bersabda : andai kata di dunia ini tak ada wanita, tentu Allah
itu di sembah sungguh-sungguh”.
3.
HADITS MUNKAN DAN MA’RUF
Hadits Munkan dan Ma’ruf ialah :
“Hadits yang menyendiri dalam periwayatannya,
yang diriwayatkan oleh orang yang banyak kesalahan, banyak kelengahan, atau
jelas kefasikannya yang bukan karena dusta”.
Contohnya :
Artinya
: “siapa yang mngerjakan shalat, membayar zakat, menunaikan haji, berpuasa dan
menghormati tamu masuk syurga”.
4.
HADITS MU’ALLAL
HADITS Mu’allal ialah :
Suatu hadits yang setelah diadakan penelitian
dan penyelidikan Nampak adanya salah sangka dari rawinya dengan mewashalkan
(menganggap bersambung suatu sanad) hadits yang munqathi’ (terputus) atau
memasukkan sebuah hadits pada suaut hadits yang lain, atau yang semisal dengan
itu.
Contohnya :
Artinya
: “dari Sufyan Ats-Tsauri dari ‘Amr bin Dinar dari Ibnu ‘Umar dari Nabi
Muhammad SAW, ujarnya : sipenjual dan sipembeli boleh memilih selama belum
berpisahan”
5.
HADITS MUDRAJ (SADURAN)
Hadits Mudraj ialah :;
Hadits yang disadur dengan sesuatu yang bukan
hadits atas perkiraan, bahwa saduran itu termasuk hadits.
Contoh hadits mudraj, seperti hadits Ibnu
Mas’ud r.a yang mewartakan bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Siapa
yang mati tidak menserikatkan Allah dengan sesuat, masuk syurga dan siapa yang
mati menserikatkan Allah dengan sesuatu maka neraka”.
6.
HADITS MAQLUB
Hadits Maqlub ialah :
Hadits yang terjadi mukhalafah (menyalahi
hadits lain) disebabkan mendahulukan dan mengakhiri.
Contohnya : hadits Muslim dari Au Hurairoh :
Artinya
: “dan seorang yang bersedekah dengan suatu sedekah yang disembunyikan hingga
tangan kanannya tak mengetahui apa-apa yang telah dibelanjakan tangan kirinya”.
7.
HADITS MUDLTHARRIB
Hadits Mudltharrib ialah :
Hadits yang terjadi mukhalafah (menyalahinya
dengan hadits lain) terjadinnya dengan pergantian satu segi yang paling dapat
bertahan dengan tidak yang dapat ditarjihkan.
Contohnya :
“Dari
Anas r.a mengabarkan bahwa Rasulullah , Abu Bakar, dan ‘Umar r.a, konon sama
memulai bacaan shalat dengan bacaan Al HamdulillahiRabbil ‘Aalamiin”
8.
HADITS MUSHAHHAF
Hadits Mushahhaf ialah :
Ialah yang mengkhalafahnya karena perubahan
titik kata, sedang bentuk tulisannya tidak berubah.
Contohnya :
“Nabi
Muhammad bersabda : siapa yang puasa Ramadhan kemudian diikuti dengan puasa
Enam hari pada bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjanng masa”
9.
HADITS MUHARRAF
Hadits Muharaf ialah :
Hadits yang mengkhlafahnya (bersalahannya
dengan hadits riwayat orang lain) terjadi disebabkan karena perubahan syakal
kata dengan masih tetapnya bentuk tulisan.
Contohnya pada hadits Jabir r.a :
Artinya
: “Ubay Bin Ka’ab telah dihujani panah pada perang Ahzab Mengenai Lengannya
lantas Rasulullah mengobati dengan besi panas”
10.
HADITS MUBHAM
Hadits Mubham ialah :
Hadits yang didalamnya matan atau sanadnya
terdapat seorang rawi yang tidak dikelaskan apakah ia laki-laki atau perempuan.
Contohnya :
“Bahwa
seorang laki-laki telah betanya kepada rasulullah SAW. Katanya : “(perbuatan)
islam yang manakah yang paling baik? Jawab Nabi : ialah kamu melangsung makanan
dan memberi salam kepada orang yang kamu kenal dan orang yang belum kamu kenal.
(HR. Bukhari Muslim)
11.
HADITS SYAZD DAN MAHFUDH
Hadits Syazd dan Mahfudh ialah :
Hadits yang diriwayatkan oleh orang yang
maqbul menyalahi riwayat orang yang lebih rajin, lantaran mempunyai kelebihan
kedhabitan atau banyaknya sanad atau lain sebagainya dari segi pentarjihan.
Contohnya hadits Syadz :
Artinya
: “seorang laki-laki telah meninggal dunia diwaktu Rasulullah SAW masih hidup,
dengan tidak meninggal seorang ahli warisnya selain seorang budak yang telah
dimerdekakannya. Nabi SAW bertanya : ‘apakah ia mempunyai seorang waris?’ Para
sahabat menjawab : ‘tidak, kecuali seorang budak yang telah ia merdekakan’
Akhirnya Rasulullah SAW menyerahkan harta warisan kepadanya”
Daftar Pustaka
Qadir
Hasan, Ilmu Mushthalaha al-Hadits. cet. III; Bandung: CV. Diponegoro, 1987
Ajjaj
al-Khathib, Ushul al-Hadis, diterjemahkan oleh Qadirun-Nur dengan judul Ushul
al- Hadis cet.I; Jakarta : Gaya Media, 1998.
Fathur
Rahman, Ikhstisar Mushthalahul Hadits. cet.VIII; Bandung : PT.Almaarif, 1995.
Mahmud
Tohan. Taisir Mustholah al Hadits. Surabaya :Al Hidayah, 1985.
Manna
al qathan, Pengantar Studi Ilmu Hadis, Jakarta: Pustaka Al Kautsar, 2004
Subhis-Shaleh,
Membahas Ilmu-ilmu Hadits, Jakarta. Pustaka Firdaus,1997.
T.M.Hasbi
Ash-Shiddieqy, Pokok-pokok Ilmu Dirayah Hadits, cet.VII; Jakarta : Bulan
Bintang, 1987
Totok
jumantoro, Kamus Ilmu Hadits.Jakarta: Bumi Aksara,2002.
Yulem, Nawir, 9 (Sembilan) Kitab Induk Hadis, Jakarta:
Hijri Pustaka Utama, 2006.
Yuslem,
Nawir, Ulumul Hadis, Jakarta: Mutiara Sumber Widya, Cetakan Pertama, 2001 18
No comments:
Post a Comment