Monday, November 12, 2018

Hadis-Hadis Dha’if dan Macam-Macamnya



A.    Hadits Dhaif
“ialah hadits yang kehilangan satu syarat atau lebih dari syarat-syarat hadits shahih atau hadits hasan”

Contoh hadits Dha’if

Artinya: “siapa yang mengerjakan shalat, membayar zakat, menunaikan haji, berpuasa dan menghormati tamu masuk syurga”

HADITS DHAI’IF DAN MACAM-MACAMNYA
 A. Dha’if di sebabkan keterputusan sanad dan macam-macamnya

1. HADITS MU’ALLAQ
 Ialah hadits yang gugur Rawinya seorang atau lebih dari awal sanad
 Contoh Hadits Mu’allaq yang gugur pada sanad pertama saja seperti hadits:

Artinya: “Nabi Muhammad SAW bersabda : Allah itu lebih berhak untuk dijadikan tempat mengadu malu daripada manusia”

Artinya: “Kata utusan ‘Abdul-Qais kepada Nabi Muhammad SAW : perintahkanlah kami untuk mengerjakan beberapa tugas yang bila mana kami kerjakan kami dapat masuk syurga”

2. HADITS MURSAL
 Ialah hadits yang gugur dari akhir sanadnya, seorang setelah tabi’in
 Contoh hadits Mursal:

“seorang sahabat mengerjakan dihadapan Rasulullah SAW bagini”

3. HADITS MUDALLAS
 Ialah hadits yang diriwayatkan menurut cara yang diperkirakan bahwa hadits itu tiada ternoda.
 Contoh :

“Rasulullah SAW bersabda: ‘bila salah seorang mengantuk di atas tempat duduknya pada hari jum’at, hendaklah ia bergeser ketempat lain’ (riwayat Abu Daud)”

4. HADITS MUNQATHI’
 Ialah hadits yang gugur seorang rawinya sebelum sahabat di satu tempat, atau gugur dua orang pada dua tempat dalam keadaan tidak berturut-turut”
 Contoh : ditakhrijkan oleh Ibnu Majah dan At-Turmudzi

“konon Rasulullah SAW apabila masuk masjid memanjatkan do’a: (dengan nama Allah Shalawat serta salam kepada Rasulullah Ya Tuhan Ampunilah dosa-dosaku dan bukalah pintu hati rahmat untukku)”

5. HADITS MU’DLAL
 Ialah hadits yang gugur rawi-rawinya, dua orang atau lebih berturut-turut, baik sahabat bersama tabi’innya, tabi’in bersama tabi’it tabi’in, maupun dua orang sebelum sahabat dan tabi’in.
 Contoh : Hadits Imam Malik

“bagi sibudak mempunyai hak makan dan pakaian”

B. Dha’if disebabkan cacat selain keterputusan sanad dan macam-macamnya
 1. HADITS MAUDLU’
 Hadits Maudlu’ ialah :
 “Hadits yang dicipta serta di buat oleh seseorang (pendusta) yang ciptaan itu dibangsakan kepada Rasulullah secara palsu dan dusta, baik hal itu disengaja maupun tidak disengaja”.
 Contoh hadits Mudlu’ yang ma’nanya bertentangan dengan Al-Qur’an, ialah hadits :

Artinya : “anak zina itu tidak dapat masuk syurga sampai tujuh keturunan”.

2. HADITS MATRUQ
 Hadits Matruq ialah:
 “Hadits yang menyendiri dalam periwayatan, yang diriwayatkan oleh seorang tertuduh dusta dalam perhaditsan”.
 Contoh hadits matruq yang diriwayatkan oleh Ibnu ‘Adyy :

Artinya : “telah bercerika kepadaku Ya’cub bin Sufyan bin ‘Ashim, katanya : ‘telah bercerita kepadaku Muhammad bin ‘Imron, Ujarnya : telah bercerita kepadaku ‘Isya bin Ziyad, katanya : telah bercerita kepadaku ‘Abdur-Rahim bin Zaid dari ayahnya, dari Said ibnu Al-Musayyab, dari Umar bin Khattab r.a, katanya : Rasulullah SAW bersabda : andai kata di dunia ini tak ada wanita, tentu Allah itu di sembah sungguh-sungguh”.

3. HADITS MUNKAN DAN MA’RUF
 Hadits Munkan dan Ma’ruf ialah :
 “Hadits yang menyendiri dalam periwayatannya, yang diriwayatkan oleh orang yang banyak kesalahan, banyak kelengahan, atau jelas kefasikannya yang bukan karena dusta”.
 Contohnya :

Artinya : “siapa yang mngerjakan shalat, membayar zakat, menunaikan haji, berpuasa dan menghormati tamu masuk syurga”.

4. HADITS MU’ALLAL
 HADITS Mu’allal ialah :
 Suatu hadits yang setelah diadakan penelitian dan penyelidikan Nampak adanya salah sangka dari rawinya dengan mewashalkan (menganggap bersambung suatu sanad) hadits yang munqathi’ (terputus) atau memasukkan sebuah hadits pada suaut hadits yang lain, atau yang semisal dengan itu.
 Contohnya :

Artinya : “dari Sufyan Ats-Tsauri dari ‘Amr bin Dinar dari Ibnu ‘Umar dari Nabi Muhammad SAW, ujarnya : sipenjual dan sipembeli boleh memilih selama belum berpisahan”

5. HADITS MUDRAJ (SADURAN)
 Hadits Mudraj ialah :;
 Hadits yang disadur dengan sesuatu yang bukan hadits atas perkiraan, bahwa saduran itu termasuk hadits.
 Contoh hadits mudraj, seperti hadits Ibnu Mas’ud r.a yang mewartakan bahwa Rasulullah SAW bersabda :

“Siapa yang mati tidak menserikatkan Allah dengan sesuat, masuk syurga dan siapa yang mati menserikatkan Allah dengan sesuatu maka neraka”.

6. HADITS MAQLUB
 Hadits Maqlub ialah :
 Hadits yang terjadi mukhalafah (menyalahi hadits lain) disebabkan mendahulukan dan mengakhiri.
 Contohnya : hadits Muslim dari Au Hurairoh :

Artinya : “dan seorang yang bersedekah dengan suatu sedekah yang disembunyikan hingga tangan kanannya tak mengetahui apa-apa yang telah dibelanjakan tangan kirinya”.

7. HADITS MUDLTHARRIB
 Hadits Mudltharrib ialah :
 Hadits yang terjadi mukhalafah (menyalahinya dengan hadits lain) terjadinnya dengan pergantian satu segi yang paling dapat bertahan dengan tidak yang dapat ditarjihkan.
 Contohnya :

“Dari Anas r.a mengabarkan bahwa Rasulullah , Abu Bakar, dan ‘Umar r.a, konon sama memulai bacaan shalat dengan bacaan Al HamdulillahiRabbil ‘Aalamiin”

8. HADITS MUSHAHHAF
 Hadits Mushahhaf ialah :
 Ialah yang mengkhalafahnya karena perubahan titik kata, sedang bentuk tulisannya tidak berubah.
 Contohnya :

“Nabi Muhammad bersabda : siapa yang puasa Ramadhan kemudian diikuti dengan puasa Enam hari pada bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjanng masa”

9. HADITS MUHARRAF
 Hadits Muharaf ialah :
 Hadits yang mengkhlafahnya (bersalahannya dengan hadits riwayat orang lain) terjadi disebabkan karena perubahan syakal kata dengan masih tetapnya bentuk tulisan.
 Contohnya pada hadits Jabir r.a :

Artinya : “Ubay Bin Ka’ab telah dihujani panah pada perang Ahzab Mengenai Lengannya lantas Rasulullah mengobati dengan besi panas”

10. HADITS MUBHAM
 Hadits Mubham ialah :
 Hadits yang didalamnya matan atau sanadnya terdapat seorang rawi yang tidak dikelaskan apakah ia laki-laki atau perempuan.
 Contohnya :

“Bahwa seorang laki-laki telah betanya kepada rasulullah SAW. Katanya : “(perbuatan) islam yang manakah yang paling baik? Jawab Nabi : ialah kamu melangsung makanan dan memberi salam kepada orang yang kamu kenal dan orang yang belum kamu kenal.
 (HR. Bukhari Muslim)

11. HADITS SYAZD DAN MAHFUDH
 Hadits Syazd dan Mahfudh ialah :
 Hadits yang diriwayatkan oleh orang yang maqbul menyalahi riwayat orang yang lebih rajin, lantaran mempunyai kelebihan kedhabitan atau banyaknya sanad atau lain sebagainya dari segi pentarjihan.
 Contohnya hadits Syadz :

Artinya : “seorang laki-laki telah meninggal dunia diwaktu Rasulullah SAW masih hidup, dengan tidak meninggal seorang ahli warisnya selain seorang budak yang telah dimerdekakannya. Nabi SAW bertanya : ‘apakah ia mempunyai seorang waris?’ Para sahabat menjawab : ‘tidak, kecuali seorang budak yang telah ia merdekakan’ Akhirnya Rasulullah SAW menyerahkan harta warisan kepadanya”

  
Daftar Pustaka


Qadir Hasan, Ilmu Mushthalaha al-Hadits. cet. III; Bandung: CV. Diponegoro, 1987
Ajjaj al-Khathib, Ushul al-Hadis, diterjemahkan oleh Qadirun-Nur dengan judul Ushul al- Hadis cet.I; Jakarta : Gaya Media, 1998.
Fathur Rahman, Ikhstisar Mushthalahul Hadits. cet.VIII; Bandung : PT.Almaarif, 1995.
Mahmud Tohan. Taisir Mustholah al Hadits. Surabaya :Al Hidayah, 1985.
Manna al qathan, Pengantar Studi Ilmu Hadis, Jakarta: Pustaka Al Kautsar, 2004
Subhis-Shaleh, Membahas Ilmu-ilmu Hadits, Jakarta. Pustaka Firdaus,1997.
T.M.Hasbi Ash-Shiddieqy, Pokok-pokok Ilmu Dirayah Hadits, cet.VII; Jakarta : Bulan Bintang, 1987
Totok jumantoro, Kamus Ilmu Hadits.Jakarta: Bumi Aksara,2002.
Yulem, Nawir, 9 (Sembilan) Kitab Induk Hadis, Jakarta: Hijri Pustaka Utama, 2006.
Yuslem, Nawir, Ulumul Hadis, Jakarta: Mutiara Sumber Widya, Cetakan Pertama, 2001 18


No comments:

Post a Comment