Wednesday, November 21, 2018

Al Quran Sumber Agama

BAB I
PENDAHULUAN
       I.            LATAR BELAKANG
Manusia hidup didunia tentulah ada buku petunjuk kehidupan, sebagaimana televisi atau alat-alat yang diciptakan manusia pasti disertai dengan petunjuk cara penggunaannya, jika petunjuk itu tidak dipelajari maka akan kesulitan bagi penggunanya dalam menggunakan alat tersebut. Manusia yang mempunyai buku petunjuk yaitu Al-Qur’an hendaknya dapat mengetahui dan memahami petunjuk itu, sehingga perjalanan manusia dalam kehidupan ini benar-benar sesuai dengan petunjuk yang dijelaskan Allah melalui Al-Qur’an.
Untuk bisa memahami petunjuk itu, tentulah kita perlu mengetahui peranan beserta fungsi dari Al-Qur’an, pendekatan yang perlu dilakukan dalam memahami Al-Qur’an dan tafsir serta ulumul Qur’an. Sehingga dengan memahami hal-hal tersebut pemahaman tentang Al-Qur’an dapat lebih sempurna dan lebih baik untuk di jadikan petunjuk hidup dalam kehidupan ini.
    II.            RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah peranan dan fungsi Al-Qur’an ?
2.      Apakah yang dimaksud dengan Al-Qur’an sebagai kalamullah ?
3.      Bagaimana cara pendekatan dalam memahami AL-Qur’an ?
4.      Bagaimana pengertian tafsir Al-Qur’an ?
5.      Apa yang dimaksud dengan ulumul Qur’an ?
 III.            TUJUAN
1.      Memahami Al-Qur’an sebagai sumber agama
2.      Menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup
3.      Mengetahui serta dapat mengaplikasikan peranan dan fungsi Al-Qur’an
4.      Memahami tafsir Al-Qur’an
5.      Memahami Ulumul Qur’an

BAB II
PEMBAHASAN

       I.            AL- QUR'AN SEBAGAI SUMBER AGAMA
Agama Islam muncul dibawa oleh Nabi Muhammad SAW sebagai utusan dari Allah SWT untuk menyempurnakan akhlak manusia yang semakin jauh dari fitrahnya. Sebelumnya agama Islam tidak ada namun ketauhitannya yang sudah ada sejak zaman nabi Adam AS, adanya agama Islam ketika turunnya Al-Qur'an kepada nabi Muhammad yang menjadi tanda bahwa nabi Muhammad adalah nabi dan juga Rosul yang diutus untuk menyampaikan kepada umat manusia.
Islam adalah agama yang sempurna, kesempurnaan agama Islam akan terlihat bagi orang yang memasukinya secara keseluruhan (kaaffah). Dan Islam juga agama yang lengkap dan menyeluruh, baik dalam hal mengatur kehidupan penganutnya, dalam hal hubungan dengan Allah, hubungan dengan manusia maupun dengan alam sekitarnya, bahkan ritual ibadah yang diterapkan setiap hari sudah diatur oleh Islam. Semua aturan itu tidak lain sudah termaktub didalam kitab suci yang menjadi petunjuk hidup dalam kehidupan yaitu kitab Al-Qur'an.
Firman Allah dalam Q.S. Al-Isra' : 9.
¨bÎ) #x»yd tb#uäöà)ø9$# Ïöku ÓÉL¯=Ï9 šÏf ãPuqø%r& çŽÅe³u;ãƒur tûüÏZÏB÷sßJø9$# tûïÏ%©!$# tbqè=yJ÷ètƒ ÏM»ys΢Á9$# ¨br& öNçlm; #\ô_r& #ZŽÎ6x. ÇÒÈ
Artinya:
“Sesungguhnya Al Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu’min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar,” (QS. Al Isra’ : 9)
Ayat tersebut menjelaskan secara global bahwa Al-Qur'an sebagai sumber, tidak hanya sebagai sumber agama saja, tetapi menjadi sumber dari semua yang berkaitan dengan kehidupan ini  bahwa manusia hidup di dunia membutuhkan petunjuk yang lurus.
            Umat Islam dianjurkan untuk senantiasa membaca Al-Qur'an setiap hari, namun sebenarnya yang terpenting adalah mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, sebagaimana firman Allah SWT dalam QS al-Qiyamah: 17-18 :
¨bÎ) $uZøŠn=tã ¼çmyè÷Hsd ¼çmtR#uäöè%ur ÇÊÐÈ   #sŒÎ*sù çtRù&ts% ôìÎ7¨?$$sù ¼çmtR#uäöè% ÇÊÑÈ  
Artinya : “Sesungguhnya atas tangguhan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuat kamu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacanya, maka ikutilah bacaan itu”.
Tentunya manusia tidak mempunyai kemampuan yang sama dalam hal pengamalan, namun sesuai dengan kadar yang dimilikinya untuk mengamalkan isi dari ayat-ayat Al-Qur'an. Dan hendaknya dapat menjadikan Al-Qur'an sebagaiManhajul Hayah (kurikulum kehidupan), maksudnya Al-Qur'an menjadi referensi dalam kehidupan sehari-hari baik dalam urusan pribadi, keluarga, sosial masyarakat, Bangsa dan Negara.

    II.            PERANAN DAN FUNGSI AL-QUR'AN
Al-Qur'an memiliki fungsi dan perananan yang sangat penting dalam kehidupan, kebanyakan orang sekarang menjadikan Al-Qur'an sebagai pajangan saja, tanpa memfungsikan sebagaimana mestinya, sebagai umat Islam kita perlu minimal mengetahui apa fungsi dan peranan dari Al-Qur'an :
Adapun peranan Al-Qur’an adalah sebagai berikut :
a.       sebagai mukjizat, (QS 7:158)
ö@è% $ygƒr'¯»tƒ ÚZ$¨Z9$# ÎoTÎ) ãAqßu «!$# öNà6ös9Î) $·èŠÏHsd Ï%©!$# ¼çms9 Ûù=ãB ÏNºuyJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur ( Iw ts9Î) žwÎ) uqèd ¾ÇósムàMÏJãƒur ( (#qãYÏB$t«sù «!$$Î/ Ï&Î!qßuur ÄcÓÉ<¨Y9$# ÇcÍhGW{$# Ï%©!$# ÚÆÏB÷sム«!$$Î/ ¾ÏmÏG»yJÎ=Ÿ2ur çnqãèÎ7¨?$#ur öNà6¯=yès9 šcrßtGôgs? ÇÊÎÑÈ  
Artinya : Katakanlah: "Hai manusia Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, Yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan, Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang Ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah Dia, supaya kamu mendapat petunjuk".
b.      sebagai pedoman hidup,
Di dalamnya terdapat peraturan-peraturan seperti: beribadah langsung kepada Allah Swt. (QS 2:43-44) :

(#qßÏ%r&ur no4qn=¢Á9$# (#qè?#uäur no4qx.¨9$# (#qãèx.ö$#ur yìtB tûüÏèϧ9$# ÇÍÌÈ * tbrâßDù's?r& }¨$¨Y9$# ÎhŽÉ9ø9$$Î/ tböq|¡Ys?ur öNä3|¡àÿRr& öNçFRr&ur tbqè=÷Gs? |=»tGÅ3ø9$# 4 Ÿxsùr& tbqè=É)÷ès? ÇÍÍÈ   
Artinya :
43. dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'
44. mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, Padahal kamu membaca Al kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?

Sedangkan Fungsi al-Qur'an sesungguhnya telah tersirat pada nama-nama Al-Qur’an itu sendiri :
a.       al-Huda (petunjuk).
Dalam fungsi ini ada tiga kategori, pertama, al-Qur'an sebagai petunjuk manusia secara umum (al-Baqoroh:185) :
ãöky­ tb$ŸÒtBu üÏ%©!$# tAÌRé& ÏÏù ãb#uäöà)ø9$# Wèd Ä¨$¨Y=Ïj9 ;M»oYÉit/ur z`ÏiB 3yßgø9$# Èb$s%öàÿø9$#ur 4 `yJsù yÍky­ ãNä3YÏB tök¤9$# çmôJÝÁuŠù=sù ( `tBur tb$Ÿ2 $³ÒƒÍsD ÷rr& 4n?tã 9xÿy ×o£Ïèsù ô`ÏiB BQ$­ƒr& tyzé& 3 ßƒÌãƒ ª!$# ãNà6Î/ tó¡ãŠø9$# Ÿwur ßƒÌãƒ ãNà6Î/ uŽô£ãèø9$# (#qè=ÏJò6çGÏ9ur no£Ïèø9$# (#rçŽÉi9x6çGÏ9ur ©!$# 4n?tã $tB öNä31yyd öNà6¯=yès9ur šcrãä3ô±n@ ÇÊÑÎÈ  
Artinya: (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). karena itu, Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan Barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

Kedua, al-Qur'an petunjuk bagi orang -orang yang bertakwa (al-Baqoroh:2)

y7ÏsŒ Ü=»tGÅ6ø9$# Ÿw |=÷ƒu ¡ Ïm‹Ïù ¡ Wèd zÉ)­FßJù=Ïj9 ÇËÈ  
Artinya :Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa


Ketiga, petunjuk bagi orang-orang yang beriman (Fushilat: 44):

öqs9ur çoYù=yèy_ $ºR#uäöè% $|ÏJygõƒr& (#qä9$s)©9 Ÿwöqs9 ôMn=Å_Áèù ÿ¼çmçG»tƒ#uä ( @ÏJygõƒ­#uä @Î1ttãur 3 ö@è% uqèd šúïÏ%©#Ï9 (#qãZtB#uä Wèd Öä!$xÿÏ©ur ( šúïÏ%©!$#ur Ÿw šcqãYÏB÷sムþÎû öNÎgÏR#sŒ#uä Öø%ur uqèdur óOÎgøŠn=tæ ¸Jtã 4 šÍ´¯»s9'ré& šc÷ryŠ$uZム`ÏB ¥b%s3¨B 7Ïèt/ ÇÍÍÈ    
Artinya :  dan Jikalau Kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?" Apakah (patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang (Rasul adalah orang) Arab? Katakanlah: "Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin. dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Quran itu suatu kegelapan bagi mereka. mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil dari tempat yang jauh".
b.      al-Furqon (pembeda).
Disebutkan dalam al-Qur'an bahwa ia adalah pembeda antara yang hak dengan yang batil (QS. al-Baqoroh :185) :
ãöky­ tb$ŸÒtBu üÏ%©!$# tAÌRé& ÏÏù ãb#uäöà)ø9$# Wèd Ä¨$¨Y=Ïj9 ;M»oYÉit/ur z`ÏiB 3yßgø9$# Èb$s%öàÿø9$#ur 4
Artinya : (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).
c.       al-Syifa (obat).
Al-Qur'an juga sebagai obat penyakit dalam dada/psikologis (QS. Yunus:57) :
$pkšr'¯»tƒ â¨$¨Z9$# ôs% Nä3ø?uä!$y_ ×psàÏãöq¨B `ÏiB öNà6În/§ Öä!$xÿÏ©ur $yJÏj9 Îû ÍrߐÁ9$# Yèdur ×puH÷quur tûüÏYÏB÷sßJù=Ïj9 ÇÎÐÈ  
Artinya : Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.
d.      al-Mauidzoh (nasihat).
Al-Qurann juga sebagai nasihat bagi orang-orang yang bertakwa (QS.Ali Imron: 138)  :
#x»yd ×b$ut/ Ä¨$¨Y=Ïj9 Yèdur ×psàÏãöqtBur šúüÉ)­GßJù=Ïj9 ÇÊÌÑÈ  
Artinya : (Al Quran) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.

Demikian fungsi al-Quran yang diambil dari al-Quran itu sendiri, adapun fungsi al-Quran yang diambil dari penghayatan seseorang, maka itu tergantung dengan kualitas ketakwaan orang itu sendiri. Sebagaimana Qurais Syihab yang menyebutkan fungsi Al-Qur’an sebagai :
a.         Hudan Lin-Nas (petunjuk untuk seluruh manusia)
b.        Member keputusan (jalan keluar) terbaik bagi problem-problem
       kehidupan manusia (Q.S 2:213):

tb%x. â¨$¨Z9$# Zp¨Bé& ZoyÏnºur y]yèt7sù ª!$# z`¿ÍhŠÎ;¨Y9$# šúï̍Ïe±u;ãB tûïÍÉYãBur tAtRr&ur ãNßgyètB |=»tGÅ3ø9$# Èd,ysø9$$Î/ zNä3ósuŠÏ9 tû÷üt/ Ä¨$¨Z9$# $yÏù (#qàÿn=tF÷z$# ÏÏù 4 $tBur y#n=tG÷z$# ÏÏù žwÎ) tûïÏ%©!$# çnqè?ré& .`ÏB Ï÷èt/ $tB ÞOßgø?uä!%y` àM»oYÉit6ø9$# $JŠøót/ óOßgoY÷t/ ( yygsù ª!$# šúïÏ%©!$# (#qãZtB#uä $yJÏ9 (#qàÿn=tF÷z$# ÏÏù z`ÏB Èd,ysø9$# ¾ÏmÏRøŒÎ*Î/ 3 ª!$#ur Ïôgtƒ `tB âä!$t±o 4n<Î) :ÞºuŽÅÀ ?É)tGó¡B ÇËÊÌÈ  
Artinya : manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), Maka Allah mengutus Para Nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. tidaklah berselisih tentang kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, Yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.

 III.            AL-QUR’AN SEBAGAI KALAM ALLAH
Al-Qur’an merupakan wahyu atau kalam yang di sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW bukan pemikiran dan ciptaan Nabi Muhammad SAW, oleh karena itu orang yang mengatakan bahwa Al-Qur’an itu adalah fikiran dan ciptaan Nabi muhammad SAW, tidak benar dan tidak dapat dipertanggung jawabkan.
Perdebatan sekitar otentisitas Al-Qur’an sebagai firman Allah SWT telah terjadi ketika Al-Qura’an di turunkan. Oleh karena itu, Allah SWT menantang kepada para penentang Al-Qur’an untuk membuat satu surat yang semisal dengan Al-Qur’an. Allah berfirman (Al-Baqarah : 23) :

bÎ)ur öNçFZà2 Îû 5=÷ƒu $£JÏiB $uZø9¨tR 4n?tã $tRÏö7tã (#qè?ù'sù ;ouqÝ¡Î/ `ÏiB ¾Ï&Î#÷VÏiB (#qãã÷Š$#ur Nä.uä!#yygä© `ÏiB Èbrߊ «!$# cÎ) öNçFZä. tûüÏ%Ï»|¹ ÇËÌÈ  

Artinya : Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al-Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.
Al-Qur’an sebagai kalam Allah artinya firman Allah, yaitu ucapan Allah, sebagai salah satu sifat perbuatan-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala mempunyai sifat kalam (berfirman sejak awalnya tanpa berpermulaan). Artinya, Allah itu tidaklah dulunya kosong dari sifat kalam kemudian baru bersifat kalam. Melainkan, sifat kalam ini abadi ada pada-Nya, yakni tidak akan berakhir kapanpun sifat kalam ini selalu ada pada-Nya.     
Sedangkan yang dinamakan Al-Qur’an ialah:
a.       Apa yang ada di lauh mahfuzh:(Al-Buruj: 21-22) :
ö@t/ uqèd ×b#uäöè% ÓÅg¤C ÇËÊÈ   Îû 8yöqs9 ¤âqàÿøt¤C ÇËËÈ  
21. bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Quran yang mulia,
22. yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh.
b.       Apa yang diturunkan dari Allah kepada Nabi-Nya oleh malaikatJibril:(An-Nahl: 102) :
ö@è% ¼çms9¨tR ßyrâ Ä¨ßà)ø9$# `ÏB šÎi/¢ Èd,ptø:$$Î/ |MÎm7s[ãÏ9 šúïÏ%©!$# (#qãZtB#uä Yèdur 2tô±ç0ur tûüÏJÎ=ó¡ßJù=Ï9 ÇÊÉËÈ  
Artinya : Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Quran itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)".
c.       Apa yang dibacakan oleh Jibril dan diikuti bacaannya oleh Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wa sallam:(Al-Qiyamah:18):
#sŒÎ*sù çtRù&ts% ôìÎ7¨?$$sù ¼çmtR#uäöè% ÇÊÑÈ  
18. apabila Kami telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu.
d.       Apa yang dihafal oleh Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam dalam hati beliau: (Al-Baqarah: 97) :
ö@è% `tB šc%x. #xrßtã ŸÎŽö9ÉfÏj9 ¼çm¯RÎ*sù ¼çms9¨tR 4n?tã y7Î6ù=s% ÈbøŒÎ*Î/ «!$# $]%Ïd|ÁãB $yJÏj9 šú÷üt/ Ïm÷ƒytƒ Yèdur 2uŽô³ç0ur tûüÏYÏB÷sßJù=Ï9 ÇÒÐÈ  
Artinya : Katakanlah: "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, Maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman.
e.       Apa yang dibicarakan oleh Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wa  sallam kepada sekalian umatnya:(Al-Isra: 106) :
$ZR#uäöè%ur çoYø%tsù ¼çnr&tø)tGÏ9 n?tã Ä¨$¨Z9$# 4n?tã ;]õ3ãB çoYø9¨tRur WÍ\s? ÇÊÉÏÈ  
Artinya : dan Al Quran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian.
f.        Yang tertulis di lembaran-lembaran (kitab) suci:(Al-Bayyinah: 2) :
×Aqßu z`ÏiB «!$# (#qè=÷Gtƒ $ZÿçtྠZot£gsÜB ÇËÈ  
2. (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran),

 IV.            PENDEKATAN MEMAHAMI AL-QUR’AN
Al-Qur’an merupakan kitab suci yang menjadi petunjuk untuk kehidupan umat manusia di dunia ini.Bagaimana bisa menggunakan petunjuk itu jika tidak mampu memahami isi dari petunjuk itu sendiri.
Oleh karena itu, menjadi amat penting bagi umat Islam untuk memahami Al-Qur’an dengan sebaik-baiknya. Sehingga bisa menjadi petunjuk dalam hidup ini untuk menuju keselamatan, adapun pendekatan untuk memahami Al-Qur’an adalah sebagai berikut :
a.       Memahami Al-Qur’an Dengan Al-Qur’an.
Al-Qur’an merupakan wahyu Allah yang antara satu dengan lainnya saling membenarkan dan menafsirkan, karenanya tidak akan kita temukan kontradiksi antara satu ayat dengan ayat lainnya, Allah berfirman dalam (QS 4:82):
Ÿxsùr& tbr㍭/ytFtƒ tb#uäöà)ø9$# 4 öqs9ur tb%x. ô`ÏB ÏZÏã ÎŽöxî «!$# (#rßy`uqs9 ÏÏù $Zÿ»n=ÏF÷z$# #ZŽÏWŸ2 ÇÑËÈ  
82. Maka Apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.
Misalnya surah Al-Fatihah :7 di hubungkan dengan An-Nisa :69
b.      Memahami Al-Qur’an Dengan Hadits.
Banyak kita temukan ayat-ayat yang bersifat global sedangkan perincianya di jelaskan didalam hadits. para ulama tafsir pada periode awal, dan telah dipraktekkan selama beberapa abad. Jalan itu adalah jalan yang dipraktekkan sampai sekarang oleh para penulis hadis dari kalangan Syi'ah dan Ahlus Sunnah. Jalan ini terbatas dan tidak dapat memenuhi ketidakterbatasan kebutuhan, karena lebih dari enam ribu ayat dalam Al-Quran menghadapi beratus-ratus ribu pertanyaan ilmiah ataupun non­ilmiah. Dari manakah kita menemukan jawaban untuk pertanyaan­pertanyaan ini, dan bagaimana menghindarinya? Apakah kita akan mencarinya dalam riwayat-riwayat dan hadis-hadis? Dalam hal ini, jumlah hadis Nabi yang diriwayatkan oleh kalangan Ahlus Sunnah kurang dari dua ratus lima puluh hadis. Dan banyak dari hadis­hadis ini lemah sanad-nya dan sebagiannya tertolak (munkar). Dan hadis-hadis yang diriwayatkan oleh kalangan Syi'ah mencapai beberapa ribu hadis. Di antaranya ada sejumlah besar hadis yang andal (shahih). Meskipun demikian, hadis-hadis sebanyak itu tidak mencukupi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tidak terbatas tentang ayat-ayat Al-Quran.
c.       Memahami Al-Qur’an Dengan Asbabun Nuzul.
Mengetahui 'Asbâb an-Nuzûl' sangat urgen sekali sebab ia dapat memberikan faedah yang banyak sekali, diantaranya: Menjelaskan bahwa al-Qur'an turun dari Allah Ta'ala, sebab Nabi Shallallâhu 'alaihi wa sallam biasanya ditanya tentang sesuatu, lalu terkadang beliau tidak menjawab hingga wahyu turun. Atau gambarannya, bisa jadi beliau tidak mengetahui sesuatu yang terjadi, lantas wahyu turun menjelaskan halitu. 

Contoh pertama (beliau tidak menjawab hingga wahyu turun), firman-Nya dalam (Q.s.al-Isra`:85) :

štRqè=t«ó¡our Ç`tã Çyr9$# ( È@è% ßyr9$# ô`ÏB ÌøBr& În1u !$tBur OçFÏ?ré& z`ÏiB ÉOù=Ïèø9$# žwÎ) WÎ=s% ÇÑÎÈ  
85. dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu Termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit".
Dengan memahami asbabun nuzul kita menjadi tahu latar belakang diturunkannya suatu ayat.
d.      Memahami Al-Qur’an Dengan Makna Katanya.
Setiap kata dalam Al-Qur’an mempunyai makna dengan memahami makna tersebut akan mudah untuk mengetahui maksud dari ayat tersebut.
e.       Memahami Al-Qur’an Dengan Tafsir Para Ulama.
Tafsir ulama sangat membantu dalam memahami Al-Qur’an, terutama bagi orang yang kesulitan dalam memahami Al-Qur’an.



    V.            SUMBANGAN AL QURAN UNTUK MEMAHAMI KITAB LAIN
            Al-Qur’an banyak menjelaskan tentang sejarah yang sudah lampau bahkan sejarah nabi Adam yang diciptakan pertama kali dapat diketahui dalam Al-Qur’an.
            Semua kitab samawi yang diturunkan kepada para nabi dan rosul dapat diketahui melalui Al-Qur’an selain menceritakan sejarah tersebut Al-Qur’an juga mengkoreksi terhadap kitab-kitab tersebut. ada beberapa contoh koreksian yang diungkapkan oleh Al-Quran terhadap kitab-kitab terdahulu, antara lain:
·         Tentang ajaran Trinitas (QS 5:73)
ôs)©9 txÿŸ2 tûïÏ%©!$# (#þqä9$s% žcÎ) ©!$# ß]Ï9$rO 7psW»n=rO ¢ $tBur ô`ÏB >s9Î) HwÎ) ×s9Î) ÓÏnºur 4 bÎ)ur óO©9 (#qßgtG^tƒ $£Jtã šcqä9qà)tƒ £`¡¡yJus9 šúïÏ%©!$# (#rãxÿx. óOßg÷YÏB ëU#xtã íÏ9r& ÇÐÌÈ  
73. Sesungguhnya kafirlah orang0orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", Padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan yang Esa. jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.
·         Tentang Nabi Isa (QS 3:49) :
»wqßuur 4n<Î) ûÓÍ_t/ ŸÏäÂuŽó Î) ÎoTr& ôs% Nä3çGø¤Å_ 7ptƒ$t«Î/ `ÏiB öNà6În/§ ( þÎoTr& ß,è=÷zr& Nà6s9 šÆÏiB ÈûüÏeÜ9$# Ïpt«øŠygx. ÎŽö©Ü9$# ãàÿRr'sù Ïm‹Ïù ãbqä3usù #MŽösÛ ÈbøŒÎ*Î/ «!$# ( Û˜Ìö/é&ur tmyJò2F{$# šÝtö/F{$#ur ÄÓóré&ur 4tAöquKø9$# ÈbøŒÎ*Î/ «!$# ( Nä3ã¤Îm;tRé&ur $yJÎ/ tbqè=ä.ù's? $tBur tbrãÅz£s? Îû öNà6Ï?qãç/ 4 ¨bÎ) Îû y7ÏsŒ ZptƒUy öNä3©9 bÎ) OçFZä. šúüÏZÏB÷sB ÇÍÒÈ  
49. dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): "Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, Yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, Maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu Makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman.
·         Tentang Nabi Luth (QS 29:28) :
$»Ûqä9ur øŒÎ) tA$s% ÿ¾ÏmÏBöqs)Ï9 öNà6¯RÎ) tbqè?ù'tGs9 spt±Ås»xÿø9$# $tB Nà6s)t6y $pkÍ5 ô`ÏB 7ymr& šÆÏiB šúüÏJnyèø9$# ÇËÑÈ  
28. dan (ingatlah) ketika Luth berkata pepada kaumnya: "Sesungguhnya kamu benar-benar mengerjakan perbuatan yang Amat keji yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun dari umat-umat sebelum kamu".



·         Tentang Nabi Harun (QS 20:90)
ôs)s9ur tA$s% öNçlm; ãbr㍻yd `ÏB ã@ö6s% ÉQöqstƒ $yJ¯RÎ) OçF^ÏFèù ¾ÏmÎ/ ( ¨bÎ)ur ãNä3­/u ßoH÷q§9$# ÏRqãèÎ7¨?$$sù (#þqãèÏÛr&ur ÌøBr& ÇÒÉÈ  
90. dan Sesungguhnya Harun telah berkata kepada mereka sebelumnya: "Hai kaumku, Sesungguhnya kamu hanya diberi cobaan dengan anak lembu. itu dan Sesungguhnya Tuhanmu ialah (tuhan) yang Maha pemurah, Maka ikutilah aku dan taatilah perintahku".
Al-Qur’an bersifat global, semua cabang ilmu dijelaskan didalamnya baik itu barkaitan dengan ilmu pengetahuan, ilmu astronomi ataupun ilmu sosial dan semua ilmu padahakikatnya  ada didalam Al-Qur’an tinggal kita mau mencarinya atau tidak.
 VI.            TAFSIR AL-QUR’AN
Pengertian tafsir menurut bahasa adalah penjelasan dan keterangan. Namun menurut istilah, tafsir diartikan ilmu yang membahas cara melafalkan lafadz-lafadz Al-Qur’an serta menerangkan makna yang di maksudnya sesuai dengan petunjuk yang zhahir sebatas kemampuan manusia. Oleh karena itu ilmu tafsir berusaha menjelaskan kehendak Allah dalam batas kemampuan para mufassir.
Dalam Menafsirkan Al-qur’an tidak boleh sekehendak hati, ada beberapa syarat yang harus di miliki orang muslim agar dapat menafsirkan Al-Qur’an. Syarat-syarat itu ialah mengetahui dan memahami Bahasa Arab dengan segala isinya, mengetahui ilmu asbabunnuzul, mengetahui Ilmu Qira’at, Nasikh Mansukh dan Hadit-hadits Nabi Muhammad SAW, mempunyai i’tiqad yang baik/kuat serta konsisiten terhadap Islam, harus mempunyai keikhlasan dan kemurnian tujuan, serta mempunyai wawasan yang luas atas berbagai ilmu.
Perkembangan ilmu tafsir mengalami beberapa periode, seperti yang di ungkapkan M. Quraish Shihab, perkembangan tafsir mengalami dua periode, yaitu :
1.        Periode Nabi, sahabat dan Tabi’in, kira-kira tahun 150 H. Kelompok tafsir periode ini di sebut Tafsir bil Ma’tsur. Corak tafsir ini bersumber pada penafsiran Rasulullah SAW, penafsiran sahabat, dan penafsiran tabi’in.
2.        Periode ketika Hadits-hadits rasulullah SAW telah beredar luas dan berkembang hadits-hadits palsu di kalangan umat Islam, sehingga menimbulkan banyak permasalahan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Untuk menyelesaikannya para mufassir berijtihad. Kegiatan ijtihad pada mulanya masih terikat pada kaidah-kaidah bahasa serta makna kosakata. Namun, sejalan dengan berkembangnya masyarakat, peran akal dalam berijtihad menjadi lebih subur. Sehingga, lahirlah tafsir yang coraknya berbeda dengan corak pertama.
VII.            ULUMUL QUR’AN
Di lihat dari segi jelas tidaknya, para ulama mengelompokkan ayat-ayat Al-Qur’an menjadi dua yaitu; ayat-ayat yang jelas (muhkamat), dan ayat-ayat yang membutuhkan penjelasan lebih lanjut, yang di sebut ayat-ayat mutasyabihat.
‘Ulumul bentuk plural/jamak dari ‘ilm.‘Ilm berarti pemahaman dan pengetahuan.Dan yang di maksud ‘Ulum Al-Qur’an, yaitu suatu ilmu yang mencakup berbagai kajian yang berkaitan dengan Al-Qur’an.
Kedudukan ‘Ulum Al-Qur’an sangatlah penting dalam memepelajari Al-Qur’an, karena dengannya umat Islam bisa terhindar dari pemahaman yang salah serta penafsiran yang menyimpang terhadap ayat-ayat Al-Qur’an, di samping itu Ulum Al-Qur’an juga memudahkan umat Islam dalam memahami dan mempelajari.
     


BAB III
PENUTUP
I.                   KESIMPULAN
Al-Qur’an adalah kalam Allah SWT yang di wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat jibril, yang berfungsi sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia, pembeda antara yang hak dam yang batil, sebagai nasihat bagi orang-orang yang bertaqwa, dan sebagai obat bagi penyakit manusia (khususnya penyakit psikologis).
Para ulama dalam memahami Al-Qur’an dengan menggunakan pendekatan sebagai berikut :Memahami Al-Qur’an Dengan Al-Qur’an.Memahami Al-Qur’an Dengan Hadits.Memahami Al-Qur’an Dengan Asbabun Nuzul.Memahami Al-Qur’an Dengan Makna Katanya.Memahami Al-Qur’an Dengan Tafsir Para Ulama.
Tafsir diartikan ilmu yang membahas cara melafalkan lafadz-lafadz Al-Qur’an serta menerangkan makna yang di maksudnya sesuai dengan petunjuk yang zhahir sebatas kemampuan manusia. Oleh karena itu ilmu tafsir berusaha menjelaskan kehendak Allah dalam batas kemampuan para mufassir.
Ilmu untuk mempelajari Al-Qur’an ialah ‘Ulumul Qur’an, Kedudukan ‘Ulum Al-Qur’an sangatlah penting dalam memepelajari Al-Qur’an.

II.                SARAN
       Kami menyadari bahwa setiap manusia tidak lepas dari kesalahan dan keluputan. Dan kamipun mengetahui bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, baik dalam segi pemaparan teori maupun ayat-ayat dan hadis yang memperjelas..Sehingga kami sangat mengharap kritik dan saran yang membangun, sehingga dalam penyusunan berikutnya kami dapat menyusun lebih baik dan lebih sempurna.





DAFTAR PUSTAKA

Hamzah, Muchotob. 2003. Studi Al-Qur’an Konfrehensif. Yogyakarta : Gama
                   Media
Halim, Muhammad Abdul. 1999. Memahami Al-Qur’an. Bandung : Penerbit
                   Marja
Shihab, M.Quraish. 2008. Lentera Al-Qur’an. Bandung : Mizan Pustaka
Asghory, Drs. H. Basri Iba. Solusi Al-Qur’an. Penerbit Rineka Cipta
Zuhdi, Masjfuk. 1993. Pengantar Ulumul Qur’an. Surabaya : Karya Abditama
Khuli,Aminal dan Hamid Nash. 2004. Metode tafsir sastra. Yogyakarta : Adab
                   Press
Shihab, M. Quraish. 1994. Membumikan Al-Qur’an. Bandung : Mizan Pustaka
Mustaqim dan Sahiron, Syamsudin. 2002. Studi Al-Qur’an Kontemporer.
                   Yogyakarta : Tiara Wacana Yogya
Tim Penyusun MKD IAIN Sunan Ampel Surabaya. 2012. Pengantar Studi Al-
                   Qur’an. Surabaya : IAIN Sunan Ampel Press
Tim Penyusun MKD IAIN Sunan Ampel Surabaya. 2012. Studi Al-Qur’an. Surabaya : IAIN Sunan Ampel Press


No comments:

Post a Comment