Saturday, February 14, 2015

Gottfried Wilhelm Von Leibniz



A.    Riwayat Hidup Leibniz

GottfriedWilhelm Von Leibniz adalah seorang filsuf,ilmuwan,matematikus,sejarawan,dan diplomat.Lahir di Leipzig bulan Juli 1646.Jadiia lahir tiga belas tahun setelah kaelahran Spinoza dan empat tahun sesudah kematian Descartes.Ayahnya seorang professor filsafat moral di Universitas Leipzig.Umur lima belas tahun ia masukuniversitas Leipzig dibawah bimbingan James Thomasius.Tahun 1663 Leibniz menyelesaikan tesis sarjana muda berjudul De Principio Individui (prinsip individual).Leibniz kemudian pergi ke Jena.Disana ia belaar matematika dibawah bimbingan Erhard Weigel dan akhirnya berhasil menyelesaikan doctor pada bidang hukum di Altdort tahun 1667 dengan judul De casibus perplexis in jure (Tentang kasus-kasus yang membingungkan dalam hukum).Leibniz kemudian dikirim dengan misi diplomatis ke Perancis.Disini ia lalu berkenalan dengan Malebranche dan Arnauld.Tahun 1673 Leibniz pergi Inggris bertemu dengan Boyle dan Oldenburg.Tahun 1682 ia mendirikan Acta Eruditorium di Leipzig ,dan pada tahun 1700 Leibniz menjadi presiden pertama pada “Lembaga Ilmu-Ilmu Sosial”di Berlin,yang pada akhirnya terkenal dengan nama “The Prussian Academy” (Copleston,1971).Beberapa karya Leibniz yang terkenal antara lain:The Monadology,The Prnciples of Nature and Grace,The Discourse on Metaphysics,dan The Theodicy[1].

B.     Hal-Hal Yang Mempengaruhi Pemikiran Leibniz

Dalam memahami pemikiran Leibniz sangatlah perlu memahami latar belakang sosial-budaya yang terjadi saat itu .Leibniz kahir tiga tahun sebelum terjadinya perang besar yang dikenal dengan”Perang Tiga Puluh Tahunan.Perang ini membawa kekacauan dalam segala bidang kehidupan maka,tidaklh mengherankan apabila pemikiran-pemikiran Leibniz mencoba untuk menyatukan berbagai konflik ,terutama mengenai pemahaman keagamaan yang berbeda .Ia ingin mengharmoniskan hubungan antara kaum Protestan dan kaum Katolil Roma .Dia mendambakan agama universal atas dasar prinsip kristiani.Bahkan Leibniz tidak hanya berkehendak menyatukan agama,bahkan dia berusaha menyatukan ilmu,teologi,dan flsafat.Berbeda dengan pandangan Hobbes.Leibniz yakin bahwa lmu tidaka akan mampu memahami alam secara totalitas.Penjelasan ilm secara mendasar adalah  ade-kuat ,jika penjelasan itu didasarkan pada sebsb-sebsb efisien.Disamping itu,Leibniz juga hendak menyelesaikan pertentangan lama antara realisme dan nominalisme,dengan mengatakan bahwa teori teori secara universal adlah real.tetapi sungguh-sungguh yang hadir objektif adalah yang particular.Atas dasar ini maka dalam arti tertentu pandangan Leibniz dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk ”sinkretisme”
(mayer,1951;Peursen,1969).
      Sama seperti Spinoza Leibniz termasuk pengagum sekaligus pengkritik Descartes[2],Baginya dia khawatir tentang kehidupan dan bagaimana menjalani hidup.Tetapi berbeda dengan Spinoza yang kesepian.Ia justru termasuk orang yang kaya raya (jet-setter)dan dipuja[3].
      Leibniz juga dikenal sebagi penemu kalkulus bersama Newton.Bagi Leibniz,filsafat adalah hobi yang berkesinambungan dan ia terlibat dalamdiskusi filosofis dan melakukan korespondensi sepanjang hidupnya bersama para filsuf di zamannya.sayangnya,banyak karyanya yang tidak bisa dinikmati banyak orang setelah ia meninggal sebab tidak diterbitkan.
Namun demikian,bukan berarti karyanya tidak ada yang membekas .Tesisnya yang paling agung termaktub dalam “Candide”[4] .Tesis ini mengklaim bahwa ada jumlah pilihan yang tak terhingga banyaknya diantara dunia-dunia yang mungkin berbeda dan Tuhan akan memilih yang terbaik darinya.
      Leibniz menyarankan pengembangan suatu bahasa universal yang didalamnya semua masalah dapat dipecahkan dengan perhitungan tanpa pertumpahan darah dan rasional.Ia mempertahankan prinsip dasariah filsafatnya yang disebut dengan”prinsip cukup alasan”.
      Seperti Spinoza,Ia juga memberi argumentasi bahwa tak ada yang terjadi tanpa adnya suatu alasan.Dan semua alsan adalah alasan-alasan Tuhan dan Tuhan menentukan alam semesta dan semua alasan tersebut tentu saja baik adanya.
      Seperti halnya Descartes dan Spinoza,Leibniz mendasarkan filsafatnya pada konsep substansi,tetapi secara radikal pendapatnya sangat berbeda ,terutama berkaitan dengan masalh hubungan jiwa dan materi dan jumlah substansi.

C.    Pemikiran-Pemikiran Leibniz

      Filsafat Leibniz dimulai dari dua doktrin.Pertama,doktrin yang implicit rasional,yaitu ada hukum dasar pikiran yang jika diterapkan dengan tepat akan cukup menentukan struktur realitas yang mendasar.Leibniz mengajarkan bahwa ilmu alam adalah perwujudan dunia yang tampil secara matematis.Dunia yang terihat dengan yata hanya dapat dikenal melalui penerapan dasr-dasar pertama pemikiran ,dan tanpa itu orang tidak dapat melakukan penyelidikan ilmiah.Pandangan ini berkaitan dengan dasar epistemologi Leibniz yakni tentang “kebenran logis” atau kebenaran pasti dan kebenaran fakta atau kebenara pengalamn .Dua jenis kebenaran ini dihubungkan dengan beberapa prinsip yang dikemukakan Leibniz ,yaitu prinsip kontradiksi dan prinsip penalaran yang mencukupi atau prinsip cukup alasan.
  Atas dasar pembedaan jenis kebenaran itu,Leibniz membedakan dua jenis pengeteahuan.pertama,pengetahuan yang menaruh kebenaran pada kebenaran eternal atau kebenaran logis Kedua,pengetahuan yang didasarkan pada observasi atau pengamatan ,hasilnya disebut “kebenaran kontingen” atau “kebenaran fakta”.Perbedaan antara  kedua jenis kebenaran  itu adalah kebenaran logis bersifat analitik,sedangkan kebenaran fakta bersifat sintetis(Copleston,1971). Kebenaran fakta berkaitan dengan prinsip “aasan yang mencukupi”(sufficient reason).Prisip alasan yang mencukupi sebenarnya berlaku bagi semua jenis kebenaran ,tetapi prinsip ini lebih tepat diterapkan pada kebenaran kontingen atau kebenaran fakta sebab prinsip identitas adalah cukup alasan bagi kebenaran pasti.(Edwards,1967)
      Doktrin kedua filsafat Leibniz adalah pandangan rasional tentang monade atau substansi.Menurutnya monade itu banyak,setiap monad itu berbeda,dan Tuhan(sesuatu yang supermonad dan satu-satunya yang tidak dicipta) adalah pencipta monad-monad tersebut.Dia juga menyatakan bahwa satu substansi tidakdapat diciptakan dan tidak dapat dirusak,ia tidak mempunyai permulaan dan tidak mempunyai akhir.Pandangan Leibniz tentang monad ini terdapat dalam The Monadology dan Principles of Nature and The Grace ,founded on reason atau biasa disebut Principles[5].
      Leibniz mengajarkan bahwa kenyataan terdiri atas monad-monad atau pusat-pusat kesadaran,masing-masing monad tidak memiliki bagian,tertutup dalam dirinya sendiri,tidak dapat dimusnahkan ,mereka hanya dapat dibedakan dengan yang lain oleh kausalitas dan aktivitas internal.Pandangan ini biasa dikenal dengan pluralisme yang spiritualis.Pemberian makna monad sebaagai”The True Atoms of Nature”,tidak berarti bahwa monad itu mirip atom sebagaimana dalam ajaran Demokritos dan Epikuros(Copleston,1971).Monad-monaditu seperti jiwa-jiwa dan leh karena itu setiap monad mempunyai kesadaran.Adapun kesadaran yang dimiliki setiap monad mempunyai derajat yang berbeda-beda,tergantung derajat kualitasnya.
      Jadi jelas bahwa apa yang ditekankan dalam pandangan  yang pluralistik ini Leibniz ingin menekankan otonomo individu atau individualitas.Leibniz menegaskan:”Setiap Hal yang Eksis adlah bersifat individual,apapun yang umum hanya ada dalam pikiran”:”Individuum Ens Positivum”(yang individual adalah sesuatu yang positif)(Peursen,1969).


Rujukan: 
Maksum,Ali.2011.Pengantar Filsafat:Dari Masa Klasik hingga
Postmodernism.Jogjakarta:Ar-Ruzz Media
Siswanto,Joko.1998.Sistem-Sistem Metafisika Barat:dari Aristoteles
sampai Derrida.Yogyakarta:Pustaka Pelajar
Mahasiswa PMT Kelas B Semester I 2011.2011.Pengantar Filsafat.
Surabaya:Prima Media Grafika






[1] Joko Siswanto,Sistem-Sistem Metafisika Barat:dari Aristoteles sampai Derrida…..hlm38-39(1998)
[2] Ali Maksum ,Pengantar Filsafat:dari Masa Klasik hingga Postmodernisme…hal.131.(2011)
[3] Ibid hlm.131.
[4] Ibid hlm.132.
[5] Mahasiswa PMT Kelas B Semester I 2011,Pengantar Filsafat…..hlm.124.(2011)

1 comment:

  1. Bagaimana kegiatan sosial nya saat sudah sukses?

    ReplyDelete