Tuesday, January 15, 2019

Tokoh-Tokoh Pemikiran Ekonomi Kapitalis



Secara terminologi, kapitalisme adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usahnya dengan bebas untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Sementara itu pemerintah tidak dapat melakukan  intervensi pasar guna keuntungan bersama, tetapi intervensi pemerintah dilakukan secara besar-besaran untuk kepentingan-kepentingan pribadi[1].
Sedangkan tokoh-tokoh kapitalis yang terkenal adalah: 
1.      John Locke (1632-1704)
John Locke meramu teori naturalisme liberal. Tentang hak milik ia berkata “Hak milik pribadi adalah salah satu hak alam dan instink yang tumbuh bersama pertumbuhan manusia. Karena itu tak ada seorangpun yang mengingkari instink ini." Jhon Locke lebih mengutamakn hak-hak asasi atas hidup dan kebebasan yang mendasari perjuangan demi pemerintahan dengan perwakilan rakyat. Maka baginyanya hak milik pribadi sebagai slah satu hak asasi karena menurut dia tidak ada hasil alam yang mempunyai nilai kecuali lewat karya atau campur tangan manusia
2.      Francois Quesnay .
Lahir di Versailes Perancis adalah anak desa yang masa mudanya bekerja sebagi petani. Ia belajar kedokteran dan lulus pada unur 25 tahun dan bekerja sebagai dokter di istana raja Louis XV. Tetapi ia lebih mengutamakan bidang ekonomi dan mendirikan aliran lesphisiocrates. Tahun 1756 ia menerbitkan dua buah makalah tentang para petani dari selatan. Ia kembali keajaran trdisional bahwa semua kekayaan bersal dari tanah. Tanpa pangan dan serat, kayu, barang-barang tambang dan batu-batuan, manusia tidak dapat hidup. Oleh karena itu hanya petanilah yang produsen. Sedangkan pengusaha, pengrajin, poedagang mereka tidak produktif. Pera pemilik tanah, yang mengelola hasil kekayaan yang berasal dari tanah dan membagi-bagikannya ini disebut kelompok pemilik atau distributor.   
Pada tahun 1758 ia menerbitkan tabel ekonomi yg disebut La Tableau Economique yang di dalamnya digambarkan peredaran uang di dalam masyarakat sebagai peredaran darah. Tentang tabel tersebut Mirabeau berkata “Di dunia ini terdapat tiga penemuan besar yaitu tulisan mata uang dan tabel ekonomi.”
3.      Adam Smith 
Adam Smith adalah penganut aliran klasik terkenal. Dan pendiri Ekonomi klasik yang sebenarnya adalahAdam Smith. Ia lahir di kota Kirkcaldy Scotlandia. Belajar filsafat dan pernah menjadi guru besar logika di Universitas Glasgow. Tahun 1766 ia pergi ke Perancis dan bertemu dgn para penganut liberalisme. Tahun 1776 ia menerbitkan Penelitian Alam dan Sebab-sebab Kekayaan Manusia. Buku inilah yang dikatakan kritikus Edmund Burke sebagai karya tulis teragung yang pernah ditulis manusia. Karya Tulisannya begitu luas berpengaruh jauh melampaui zamannya.
Satu-satunya sumber kekayaan suatu negara menurut Adam Smith adalah produksi, hasil kerja sama manusia dan  sumber-sumber daya, dalam hal ini ia membantah ajran merkantilisme yang mengatakan bahwa kekayaan suatu Negara berasal dari kelebihan atau surplus ekspor.
Menurut Smith spesialisasi kerja dan penggunaan mesin-mesin merupakan sarana utama untuk peningkatan produksi. Kisaah terkenal bagaimana spesialisasi kerja dalam pembuatan peniti berhasi meningkatkan out put karyawan merupakan contoh bagaimana Smith menjelaskan teori-teorinya dengan cara yang sederhana.[2]        
4.      Thomas Robert Malthus 
Sekalipun pengruh Adam Smith demikian besar namun pengaruh Malthus, dari generasi setelah adam hamper menyamainya. Thomas Robert Malthus dilahirkan tahun 1766. Buku karya Malthus yang terkenal adalah essay on The Principle of Population (1798). Teori Malthus sebenarnya sederhana saja yaitu kelahiran yang tidak terkontrol menyebabkan penduduk bertambah menurut deret ukur, padahal persediaan makanan tidak dapat bertambah secepat itu, tegasnya tidak dapat lebih cepat dari deret hitung.[3]   Jumlah penduduk yang bertambaha dengan begitu pesat dikhawatirkan akan berhadapan dengan keadaan dimana sumber daya alma menjadi semakin langka.[4]
Tuan Malthus menganjurkan untuk menunda umur perkawinan, dan setiap orang harus memutuskan agar tida mempunyai anak lebih dari yang dapat ia pelihara dan ia biayai. Pedoman moral ini hendaknya diperkuat oleh masyarakat yaitu dengan jalan tidak beramal atau menyediakan dana sosial bagi keluarga- keluarga miskin yang tidak dapat mandiri secara ekonomis. Namun, Malthus tidak melarang karya amal kepada orang-orang yang rajin dan bertanggung jawab namun tertimpa musibah bencana alam, kecelakaankarena bukan salah mereka sendiri.
Teori Malthus ini membela kepentingan orang-orang yang menjadi kaya karena memperoleh keuntungan dari perkembangan kapitalisme, namun ini juga yang dikecam karena penderitaan oleh kaum buruh. 
5.      David Ricardo 
Tidak beberapa lama setelah Smith dan Malthus muncullah David Ricardo (1772-1832) seseorang yang paling terkenal, selain Adam Smith. Ia terkenal karena kecermatan berpikir, kemampuannya berpikir abstrak serta kerelaan melepaskan kepentingannya atau pendapatnya sendiri jika ternyata tidak masuk akal.
David Ricardo adalah orang yang membahas hukum pembagian hasil perkapita dalam ekonomi kapitalisme. Teorinya yang terkenal ialah Hukum Pengurangan Penghasilan. Ia berorientasi falsafi yang bercampur dengan dorongan moral. Hal ini didasarkan kepada ucapannya “Segala perbuatan dipandang menghilangkan moral jika bukan keluar dari perasaan cinta kepada orang lain.”
6.      John Stuart Mill 
Jhon Stuart Mill (1806-1873), dia adalah anak seorang ahli ekonomi, putra tertua dari James Mill. Ia adalah orang yang dipandang sebagai penghubung aliran individualisme dgn aliran sosialisme. Tahun 1846 ia menerbitkan buku yang berjudul "principle of political economy" atau Prinsip-prinsip Ekonomi Politik.perubahan terpenting yang dikemukakan dalam bukunya ialah soal distribusi kekayaan. Menurut dia distribusi kekayaan tidak ditentukan oleh hukum alam yang tidak dapat diubah tetapi oleh kehendak dan kemauan manusia.
Ulasan Mill tentang hukum-hukum ekonomi yang mengatur produksi tidak menambah banyak pada teori yang telah dikemukakan oleh Adam Smith namun jangkauan teorinya diperluas. Menurut dia faktor produksi utama ialah tenaga kerja dan sumber alam. Tetapi kedua konsep tersebut banyak ia perluas. Faktor produksi kerja mencakup baik aspek jasmani maupun rohani; dan tidak hanya meliputi tenaga kerja kasar tetapi juga pekerjaan seperti peneliti, ilmuwan dan negarawan. Serta bukan hanya kerja fisik tetapi juga yang berkaitan dengan linkungan emosionalnya. Sumber alam tidak hanya terdiri dari bahan-bahan dasar tetapi juga tenaga yang dapat menggantikan manusia. [5]     



[1] Ismail Nawawi, 2012, Filsafat Ekonomi Islam, Jakarta: CV Dwi Putra Pustaka Jaya. Hal. 247
[2] George Soule, 1994, Pemikiran Para Pakar Ekonomi Terkemuka, Yogyakarta:Kanisius. Hal.55
[3] Ibid, hal 65
[4] Sumitro Djojohadikusumo, 1994, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, Jakarta: LP3ES. Hal. 1
[5]George Soule, 1994, Pemikiran Para Pakar Ekonomi Terkemuka, Yogyakarta:Kanisius. Hal.118

1 comment: