BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Nilai-nilai dasar yang berlaku dan
dilakukan terus menerus secara berkala selama tidak melanggar moral dinamakan
budaya budaya merupakan hasil cipta, rasa, dan karsa dari suatu bangsa yang
berawal dari masa prasejarah melalui proses yang begitu panjang yang
memunculkan ide-ide dari pemikiran mereka, kebudayaan suatu Negara tidak
terlepas dari kebiasaan dan perilaku masyarakat pada umumnya, maka dari itu
pentingnya memahami budaya sendiri diantaranya, dapat mengetahui proses
terbentuknya budaya itu sendiri. Setiap masyarakat memiliki kebudayaan yang
berbeda-beda. Setiap orang dalam suatu masyarakat pasti mengetahui
Kebudayaan mereka yang tercermin dalam tutur
kata, tingkah laku, etika, dan performa. Sehingga kita harus senantiasa
memahami arti kebudayaan bukan hanya dari teori tertulis tetapi juga dari segi
lisannya itu sendiri.
B .Rumusan
Masalah
1. Apa itu kebudayaan
primitive dan modern?
2. Menganalisis
kebudayaan primitive dan modern?
3. Menjelaskan
cirri-ciri kebudayaan primitive dan modern?
4. Dinamika perubahan
dari masyarakat primitive menuju modern?
C.Tujuan Penulisan
1. Dapat memberikan
pengetahuan pada masyarakat mengenai proses terbentuknya budaya.
2. Dapat mengetahui
dinamika proses kebudayaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari kata Sansekerta, budhayah,
ialah bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal.
Demikianlah kebudayaan itu dapat diartikan “hal-hal yang bersangkutan dengan
akal”. Selain itu budaya bisa di interpretasikan sebagai perkembangan dari kata
majemuk budi daya yang berarti daya dari budi[1].
Karena itu budaya harus dibedakan dari kebudayaan. Budaya adalah daya dari budi
yang berupa cipta, karsa dan rasa, dan kebudayaan adalah segala hasil dari
cipta, karsa, dan rasa itu2. Dalam bahasan antropologi budaya, tidak
diadakan pembedaan antara budaya dan kebudayaan. Disini kata budaya hanya
dipakai untuk singkatnya saja, untuk menyingkat kata panjang antropologi
kebudayaan.
Kata culture yang berasal dari bahasa
Inggris yang artinya sama dengan kebudayaan, yang berasal dari bahaa Latin colere
yang berarti mengolah, mengerjakan, dan bertani. Dari arti ini berkembang arti culture,
sebagai segala dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah
alam.
Mengenai
definisi kebudayaan ada dua sarjana antropologi yang mendefinisikan yaitu : A. L.
Kroeber dan C. Kluckhon yang pernah mengumpulkan sebanyak mungkin definisi
tentang kebudayaan yang termaktub dalam banyaknya buku dan yang berasal dari
banyak pengarang dan sarjana. Terbukti ada 160 macam definisi tentang
kebudayaan yang kemudian dianalisis, dicari intinya dan diklasifikasikan dalam
berbagai golongan, dan kemudian hasil penyelidikan itu diterbitkan dalam satu
buku yang bernama : Culture A Critical Review of Concept and Definitions.
Tahun 1952.
Adapun
ahli antropologi yang memberikan definisi tentang kebudayaan antara lain :
A. A. L. Kroeber dan Clyde Kluckhon
Kebudayaan
adalah keseluruhan hasil perbuatan manusia yang bersumber dari kemauan,
pemikiran, dan perasaannya.
Karena
jangkauannya begitu luas, maka Ernest Cassire membaginya kedalam 5 aspek yang
meliputi : a. kehidupan spiritual, b. Bahasa dan kesusasteraan, c. Kesenian, d.
Sejarah, e. Ilmu pengetahuan. Studi tentang kebudayaan berarti studi dari
tingkah laku manusia. Tingkah laku manusia dalam cahaya studi budaya dapat
dilukiskan sebagai kerja, karya, dan
bicara. Tiga aktivitas tersebut disebut gerakan dasar, karena sesuai
dengan tiga syarat yang mengusai eksistensi manusia di dunia ini.
B. DR. M. Hatta
Kebudayaan
adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa.
C. Prof. M. M. Djojodigoeno
Dalam
bukunya : asas-asas sosiologi (1958), menyatakan bahwa kebudayaan atau budaya
adalah daya dari budi, yang berupa cipta, karsa, dan rasa.
Cipta : kerinduan
manusia untuk mengetahui rahasia segala hal yang ada dalam pengalamannya, yang
meliputi pengalaman lahir dan batin. Hasil ciptaan berupa berbagai ilmu
pengetahuan.
Karsa
: kerinduan manusia untuk menginfasi tentang hal sangkan paran. Darimana
manusia sebelum lahir (=sangkan) dan kemana manusia sesudah mati (=paran).
Hasilnya berupa norma-norma keagamaan, kepercayaan. Timbullah berbagai macam
agama, karena kesimpulan manusia pun bermacam-macam pula.
Rasa
: kerinduan manusia akan keindahan, sehingga menimbulkan dorongan untuk
menikmati keindahan. Manusia merindukan keindahan dan menolak keburukan/
kejelekan. Buah perkembangan rasa ini terjelmah dalam bentuk berbagai norma
keindahan yang kemudian menghasilkan bermacam kesenian.
Dari berbagai definisi di atas bahwa
kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil cipta, karsa
dan rasa manusia untuk memenuhi kebutuhan kehidupan dengan cara belajar, yang
semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat.
1. Dari hasil-hasil budaya manusia itu
dapat di bagi menjadi dua macam :
a. Kebudayaan jasmaniyah (kebudayaan
fisik) yang meliputi benda-benda ciptaan manusia, misalnya alat-alat
perlengkapan hidup.
b. Kebudayaan rohaniah (non material)
yaitu semua hasil ciptaan manusia yang tidak bisa dilihat dan diraba seperti :
religi ilmu pengetahuan, bahasa, dan seni.
2. Kebudayaan itu tidak diwariskan secara
generatif (biologis) melainkan hanya memungkinkan diperoleh dengan cara
belajar.
3. Bahwa kebudayaan itu diperoleh manusia
sebagai anggota masyarakat. Tanpa masyarakat, akan sukarlah bagi manusia untuk
membentuk kebudayaan. Sebaliknyatanpa kebudayaan tidak mungkin manusia, baik
secara individual maupun secara masyarakat, dapat mempertahankan hidupnya.
4. Jadi kebudayaan itu adalah kebudayaan
manusia. Dan hampir semua tindakan manusia adalah kebudayaan, karena yang tidak
perlu dibiasakan dengan cara belajar, misalnya tindakan atas dasar naluri
(insting), gerak reflek. Sehubungan dengan hal itu kita perlu mengetahui
perbedaan tingkah laku manusia dengan makhluk lainnya, khususnya hewan.
Ada
7 perbedaan antara manusia dan hewan :
a. Akal
b. Senjata
c. Kelakuan manusia yakni dengan belajar.
Sedangkan hewan dengan naluri
d. Bahasa
e. Pembagian kerja
f. Sistem pembagian kerja
g. Masyarakat yang beraneka ragam
B. Unsur-Unsur Kebudayaan
1. Bahasa
Bahasa adalah alat komunikasi yang
diungkapkan manusia ketika melihat objek-objek peristiwa-peristiwa yang
terjadi. Bahasa dibagi tiga : a.Bahasa lisan (suara, bunyi-bunyian)
b.Bahasa tulisan (bahasa ilmiah, bahasa sastra)
c.Bahasa tubuh
(gerak-gerik atau mimik tubuh)
2. Sistem pengetahuan
Sistem pengetahuan sebagai homosapiens
pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran sendiri maupun pemikiran orang lain.
3. Organisasi sosial
Merupakan produk dari manusia sebagai homosocius. Manusia sadar
bahwa manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan bantuan orang lain sehingga
memungkinkan terbentuknya organisasi sosial.
4. Sistem peralatan hidup dan teknologi
Merupakan produksi dari manusia sebagai homofaber. Melalui
pemikirannya yang cerdas yang dibantu dengan tangannya yang terampil,manusia
dapat menciptakan sekaligus menggunakan alat dengan alat ciptaannya itulah
manusia dapat lebih mampu mencukupi kebutuhan
5. Sistem pencaharian hidup
Merupakan produk manusia sebagai homoeconomicus yang menjadikan kehidupan manusia secara umum
terus meningkat dari food gathering menuju food producing.
6. Sistem religius
Merupakan produk manusia sebagai homorelgius manusia yang
memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa diatas
kekuasaan dirinya ada kekuatan yang lebih besar yang dapat menghitam putihkan
kehidupannya oleh karena itu manusia takut sehingga menyembahnya dan lahirlah
kepercayaan yang disebut agama.
7. Kesenian
Kesenian merupakan hasil dari manusia sebagai homoestetitis. Setelah
manusia dapat mencukupi kebutuhan fisiknya maka manusia perlu mencari pemuas
untuk memenuhi kebutuhan psikisnya untuk memenuhinya.
C. Wujud kebudayaan
Menurut
Prof. DR. Koentjaraningrat, wujud kebudayaan ada 3 macam :
1) Wujud kebudayaan sebagai kompleks
ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya.
2) Wujud kbudayaan sebagai suatu kompleks
aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
3) Wujud kebudayaan sebagai benda-benda
hasil karya manusia.
Kebudayaan
memiliki 10 ciri, yaitu :
a. Fungsi (function)
b. Satuan (unit)
c. Batasan (bondary)
d. Bentuk (structure)
e. Lingkungan (environment)
f. Hubungan (relation)
g. Proses (proces)
h. Masukan (input)
i. Keluaran (output)
j. Pertukaran (exchange)
Kesepuluh sistem ini mempermudah
seseorang menganalisis suatu sistem menurut perspektif tertentu seperti sistem
budaya atau sistem sosial.
D. Perubahan kebudayaan
Terjadinya
perubahan kebudayaan disebabkan beberapa hal :
1) Sebab-sebab yang berasal dari dalam
masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya adanya perubahan jumlah dan
komposisi penduduk.
2) Perubahan lingkungan alam dan fisik
tempat mereka hidup.
Perubahan
ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi
kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi.
Sedangkan
perubahan didalam masyarakat yang maju (kompleks) biasanya berwujud
melalui penemuan (discovery), dalam bentuk penciptaan baru (invention)
dan melalui proses difusi.
Disamping
peristiwa perubahan kebudayaan seperti disebutkan tadi, masih ada lagi
peristiwa-peristiwa kebudayaan seperti berikut :
- Cultural
Lag
Ialah pebedaan antara taraf kemajuan
berbagai bagian dalam kebudayaan suatu masyarakat.
- Cultural
Survival
Adalah adanya suatu cara tradisional yang
tak mengalami perubahan sejak dulu sampai sekarang.
- Cultural
Conflict
Ialah pertentangan kebudayaan ini muncul
sebagai akibat relatifnya kebudayaan, misalnya konflik antara Palestina
(muslim) dengan Yahudi, Bosnia (muslim) dengan Serbia (komunis).
- Culture
Shock
Ialah guncangan kebudayaan sebagai
penyakit jabatan dari orang-orang yang tiba-tiba dipindahkan kedalam suatu
kebudayaan yang berbeda dari kebudayaanny sendiri, semacam penyakit mental yang
disadari oleh korban.
E.Periodisasi
dari masyarakat primitif menuju modern
A, Masa Es Terakhir
Kepulauan indonesia yang merupakan suatu
gugusan yang terpanjang dan terbesar di dunia. Menurut para ahli geologi,
terbentuk kira-kira pada akhir kala es terakhir (glacian worm), kira-kira setengah juta tahun yang lalu. Waktu pada akhir kala glacial worm
lapisan-lapisan es di bumi meleleh maka permukaan laut menjadi naik sehingga
paparan sunda dan paparan sahul tenggelam sehingga munculah kepulauan Indonesia.
Sebagai
kepulauan yang beriklim tropis, musim di indonesia sangat di tentukan oleh
angin muson. Curah hujan di berbagai tempat di Indonesia memang berbeda-beda tegantung pada
angin musim dan jauh dekatnya dari khatulistiwa.
B. Masa Prasejarah
Masa dimana masyarakatnya belum mengenal
tulisan. Periodisasi masa prasejarah :
I .
Zaman Batu
a. Zaman Batu Tua (Palaeolitikum)
Disebut demikian karena alat batu buatan manusia masih dikerjakan dengan
cara kasar. Dilihat dari sudut
mata pencaharianya periode ini disebut masa food gathering (mengumpulkan makanan), manusianya masih hidup secara nomaden (berpindah-pindah). Terdapat dua kebudayaan
pada masa ini :
1. Kebudayaan pacitan (pithecanthropus)
2. Kebudayaan ngandong blora (homo
wajakenesis dan homo soloensis) alat yang dihasilkan antara lain: kapak genggam
/ kapak perimbas/chopper, dan alat-alat dari tulang binatang
b. Zaman Batu Tengah (Mesolitikum)
Ciri-ciri zaman mesolitikum:
1. Nomaden dan masih food gathering
2. Alat-alat yang dihasilkan hampir sama dengan
masa palaeolitikum
3. Ditemukan bukit kerang (kjokken moddinger), abris sous roche (tempat perlindungan di bawah karang).
Alat-alat pada masa mesolitikum antara lain
: kapak genggam, kapak pendek, pipisan,
dan kapak dari batu kali Manusia pendukung kebudayaan mesolitikum adalah bangsa
papua melanosoid.
c. Zaman Batu Muda (neolitikum)
Ciri utama pada
masa ini adalah alat dari batu sudah diasah dan dipolis sehingga tampak lebih
indah dan halus.
Alat-alat yang
dihasilkan antara lain :
1. Kapak persegi
2. Kapak batu
3. Perhiasan (gelang dan kalung)
4. Pakaian dari kulit kayu
5. Tembikar (periuk belaga)
d. Zaman Batu Besar (Megalitikum)
Pada masa ini disebut juga masa perundagian, pada masa ini sudah lebih maju dari masa sebelumnya. Hasil kebudayaan megalitikum antara lain :
1. Menhir : tugu batu untuk pemujaan terhadap arwah
nenek moyang.
2. Dolmen : meja batu tempat meletakkan sesaji pada
upacara pemujaan roh.
3. Srakofagus : peti mati berbentuk lesung batu tertutup.
4. Punden berundak : tempat pemujaan bertingkat.
5. Kubur batu : peti mati yang terbuat dari batu beser
yang bisa di buka tutup.
6. Patung batu : simbol untuk mengungkapkan kepercayaan mereka.
II. Zaman logam
Pada zaman ini manusia
sudah bisa membuat alat dari logam orang sudah mengenal teknik melebur logam
mencetaknya menjadi alat-alat yang di inginkan teknik pembuatan alat logam ada
dua :
1. Dengan cetakan batu yang disebut bivalve.
2. Dengan cetakan
tanah liat (acireperdue).
Pada zaman logam dibagi atas:
1. Zaman perunggu
Pada zaman perunggu atau yang di sebut kebudayaan dongson-tonkin cina
pada masa ini manusia purba sudah dapat mencampur tembaga dengan timah.
Alat-alat perunggu pada zaman ini antara
lain :
a. Kapak corong
b. Nekara perunggu
(moko)
c. Bejana perunggu
d. Arca perunggu
2. Zaman besi
Pada masa ini orang-orang sudah dapat
melebur besi dari bijinya untuk dibuat menjadi alat-alat yang di inginkan. Alat-alat besi yang di hasilkan antara lain :
a. Mata kapak bertungkai kayu
b. Mata pisau
c. Mata sabit
d. Mata pedang
3.Zaman tembaga
C. Masa sejarah
- Kerajaan Hindu budha
- Kerajaan Kutai
Raja Mulawarman memberikan dalam prasasti yupa raja Mulawarman
memberikan sedekah 20.000 ekor sapi untuk beribadah
- Kerajaan Tarumanegara
Seorang Raja yang bernama purnawarman membangun waduk di jawa barat
untuk kepentingan rakyat
- Kerajaan Sriwijaya
Dipimpin oleh seorang raja yang bernama Balaputra
dewa di kerajaan ini merupakan tempat berguru agama budha dari berbagai negara
sebelum india.
- Kerajaan Majapahit
Kerajaan yang di pimpin oleh Hayam wuruk yang
mampu mempersatukan nusantara hampir seluruh indonesia.
-.Kerajaan Islam
I.
Kerajaan Samudera Pasai
II.
Kerajaan Aceh
III.
Kerajaan Demak
IV.
Kerajaan gowa-talo
X.
Kerajaan ternate dan tidore
- Masa
penjajahan portugis, belanda, dan jepang
Pada masa ini rakyat menderita mereka dipaksa
bekerja di perusahaan penjajah tanpa di beri imbalan.
- Masa
kemerdekaan orde lama, orde baru, dan reformasi
Pada masa ini indonesia mengalami
perkembangan yang besar dalam bibang sosial, ekonomi, pertanian, dan
sebagainya.
BAB III
KESIMPULAN
Budaya adalah daya dari budi
yang berupa cipta, karsa dan rasa, dan kebudayaan adalah segala hasil dari
cipta, karsa, dan rasa itu2.
Unsur-unsur
kebudayaan :
1. Bahasa
2. Sistem
religius
3. Kesenian
4. Sistem
pencaharian hidup
5. Sistem peralatan hidup dan teknologi
6. Organisasi sosial
7. Sistem pengetahuan
Wujud
kebudayaan
Menurut
Prof. DR. Koentjaraningrat, wujud kebudayaan ada 3 macam :
1) Wujud kebudayaan sebagai kompleks
ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya.
2) Wujud kbudayaan sebagai suatu kompleks
aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
3) Wujud kebudayaan sebagai benda-benda
hasil karya manusia.
Perubahan kebudayaan
1) Sebab-sebab yang berasal dari dalam
masyarakat dan kebudayaan sendiri
2) Perubahan lingkungan alam dan fisik
tempat mereka hidup.
Periodisasi dari masyarakat
primitif menuju masyarakat modern
1. Masa
es terakhir
2. Masa
pra sejarah
3. Masa
sejarah
4. Masa
penjajahan
5. Masa
kemerdekaan
6. Masa
setelah kemerdekaan
DAFTAR
PUSTAKA
Prasetya,Joko Tri,dkk.1998.Ilmu Budaya
Dasar.Jakarta:PT Rineka Cipta
Reid,Anthony.2004.Sejarah
Modern Awal Asia Tenggara.Jakarta:Pustaka LP3ES,Indonesia,Anggota Ikapi
Maran,Rafael
Raga.2000.Manusia dan Kebudayaandalam Perspektif Ilmu Budaya Dasar.Jakarta:PT
Rineka Cipta
Widyosiswoyo,Suprartono.1996.Ilmu Budaya Dasar.Jakarta:Ghalia
Indonesia
Notowidagdo,Rohiman.1996.Ilmu
Budaya Dasar Berdasaraka Al quran dan Al hadits.Jakarta:PT Raya Grafindo
Persada
Koentjaraningrat.2002.Manusia
dan Kebudayaan di Indonesia.Jakarta:Djambatan
[1] P.J. Zoetmulder dalam bukunya cultuur, dikutip Prof. DR.
Koentjaraningrat, dalam pengantar antropologi (aksara baru ; Jakarta
cet. V, 1982), hlm.80.
2
M.M. Djoyodiguno, asas-asas sosiolog, 1958,
hlm.24-27.
No comments:
Post a Comment